Sample rumput laut yang dijadikan bahan pengolahan bahan baku kosmetik atau chips di Lab Teknologi Pertanian (Foto: Sulastri Khaer - Profesi) |
M Aksa sebagai penanggungjawab alat dan pengolahan rumput laut menjelaskan, awalnya pengolahan rumput laut ini hanya untuk kebutuhan laboratorium (Lab) namun sekarang mulai di produksi banyak. Untuk pengadaan bahan baku, Prodi Teknologi Pertanian bekerjasama dengan beberapa rekanan di Jeneponto, Bantaeng, dan Takalar.
"Kami berencana memproduksi secara massal, sebab itu beberapa kerjasama juga dilakukan," ungkap mahasiswa angkatan 2011 ini.
Dibantu dengan beberapa dosen, Aksa mengaku saat ini sudah ada perusahaan yang ingin bermitra untuk produksi chips secara massal. Produksi secara massal tidak menjadi masalah karena saat ini lab sudah memiliki empat troli pengolahan dan satu troli pengeringan dengan daya tampung 110 Kilo.
"Beberapa hari yang lalu kami sudah memproduksi 200 kilogram rumput laut untuk menjadi chips dan dikirim ke perusahaan sebagai sample, jika mereka suka mungkin akan terjadi kerjasama lagi kedepannya," jelasnya. (*)
*Reporter: Sulastri Khaer