Aksi mahasiwa Universitas Negeri Makassar (UNM) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (6/11). (Foto: Febriawan Djalil - Profesi) |
Pada unjuk rasa tersebut, mahasiswa menahan sebuah mobil tangki pertamina dan menutup sebagian ruas jalan yang mengakibatkan kemacetan sepanjang Jalan Andi Pangeran Pettarani. Dalam orasinya, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Zulfikri mempertanyakan komitmen Jokowi untuk mensejahterahkan rakyatnya. Menurutnya, kenaikan harga BBM yang dipicu dikuranginya subsidi dinilai hanya menjadi alasan untuk memudahkan kepentingan asing.
"Dengan ini kami mahasiswa UNM, menolak dengan keras kenaikan harga BBM karena kami menilai kenaikan harga ini hanya membuat rakyat menderita. Kita jangan mau kepentingan asing menguasai cabang produksi yang menguasai hidup rakyat kebanyakan," ungkapnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menuntut nasionalisasi migas serta aset negara yang dikelola perusahaan asing, tangkap dan adili mafia gas di Indonesia serta perketat pengawasan diwilayah maritim Indonesia dan mengecam keras tindakan represif aparat dan tinjau ulang UU keamanan Indonesia.(*)
*Reporter: Febriawan Djalil