Direktur Pascasarjana UNM, Jasruddin Malago. (Foto: Doc.Profesi) |
Hal itu diungkapkan Direktur Program Pascasarjana (PPs) UNM, Jasruddin Malago, menyikapi insiden tersebut dari perspektif masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang jengkel dengan cara demo mahasiswa, malah jadi lebih jengkel dengan kebrutalan polisi.
"Masyarakat mana yang tidak jengkel melihat perlakuan polisi itu. Apalagi yang dirusak ini insitusi pendidikan, kampus. Sangat keterlaluan dan masyarakat tidak terima itu," sesalnya kepada pihak kepolisian.
Namun Jasruddin mengakui, kebrutalan polisi itu adalah akibat Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Wakapolrestabes) Makassar, AKBP Toto Lisdiarto yang terkena panah busur. "Kita memaklumi kalau polisi marah, tapi cukup saja tarik mahasiswa yang dicurigai melakukan itu lalu keluar. Jangan merusak!" tegas direktur dua periode PPs UNM ini. (*)
*Reporter: Khaerul Mustaan
Ralat:
Tanggal pada paragraf pertama kalimat kedua tentang pengerusakan kampus yang dilakukan polisi "Kamis (14/11)" seharusnya "Kamis (13/11)".
Ralat:
Tanggal pada paragraf pertama kalimat kedua tentang pengerusakan kampus yang dilakukan polisi "Kamis (14/11)" seharusnya "Kamis (13/11)".