Tersenyum. Hamsu Gani (kiri) bersama Jasruddin (kanan) saat menghadiri pelantikan Rektor UNM di Jakarta. |
Direktur PPs UNM Prof. Dr. Jasruddin, M.Si mengungkapkan melalui program Sandwich Like Like para mahasiswa S3 tersebut dirangsang untuk mengembangkan kompetensi yang mereka miliki melalui soft course yang mereka jalani di negara tujuan mereka. "Yang paling penting sebenarnya adalah mereka bisa mengenal dunia luar. Karena sasaran kita, agar mereka dapat beromunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kultur, peradaban dan bahasa," papar Jasruddin,(28/11).
Program Sandwich Like like sendiri digagas sejak 2011 lalu dengan bekerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi (PT) asing. Salah satu diantaranya adalah Northen Illunouy University, United States. Melalui program tersebut hingga kini sudah sebanyak 41 mahasiswa S3 yang telah diberangkatkan. "Awal Januari ini, rencananya kita akan berangkatkan lagi 20 orang mahasiswa kita," ungkap Jasruddin. Adapun untuk negara tujuan mereka diantaranya, Amerika serikat, Australia, Jepang dan Prancis.
Dengan "padatnya" gelombang pemberangkatan tersebut, dosen jurusan fisika ini optimis, 2013 mendatang pihaknya dapat memberangkatkan lima puluh persen mahasiswa calon doktor PPs ke luar negeri. "Kalau kita presentasekan, jumlah mahasiswa kita yang berangkat hingga kini sudah mencapai angka tiga puluh persen. Tentu hal positif ini terus kita dorong,"tambahnya.
Lebih jauh, Jasruddin mengungkapkan dengan melihat tren positif program soft course ke luar negeri ini, kedepan, dirinya akan mempertimbangkan untuk "membebankan" setiap calon doktor PPs UNM minimal mereka pernah ke luar negeri. Hanya saja, diakui Jasruddin dibutuhkan biaya besar untuk mengikuti program tersebut mengingat program ini tidak disubsidi dari pemerintah. "Biaya yang besar kalau kita pikir itu sudah sangat sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan," papar alumni doktor ITB ini. (*)
*Reporter: Muhammad Yasir