Struktur usulan Kurikulum 2013 untuk SD. (int) |
Abdul Salam, salah seorang dosen Bahasa Indonesia mengatakan, kompetensi-kompetensi yang telah ada sebelumnya pada KTSP 2006 disetting ulang, sehingga yang tadinya muncul di mata pelajaran IPA, ternyata di Bahasa Indonesia muncul. "Katakanlah, seorang guru kelas yang mengajarkan bahasa Indonesia harus bisa membahasakan apa itu daun, akar, atau pohon," paparnya dosen yang menjadi salah satu perwakilan UNM untuk melaksanakan Uji Publik di pusat.
Lanjutnya lagi, dari segi mata pelajaran di jenjang pendidikan SD memang berkurang, dari 10 mata pelajaran menjadi 6 mata pelajaran. Tetapi dari segi bobot malah bertambah, apalagi dari segi jam belajar.
Akan tetapi, Mushawir, Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNM mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perubahan kurikulum itu. Terlebih dengan dileburkannya mata pelajaran IPA ke mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ia menganggap akan terjadi kerancuan jika pokok bahasan IPA dipaksakan masuk ke dalam pelajaran Bahasa. "Ini tidak cocok. Sangat tidak cocok. Karena tidak semua substansi dari IPA bisa begitu saja dijelaskan melalui Bahasa Indonesia, apalagi ini adalah bidang eksak," tegas Mushawir.
Selain itu, ia menyarankan para perumus Kurikulum 2013 di Kemendikbud untuk mempertimbangkan ulang perihal penghilangan mata pelajaran itu. Ada baiknya jika pemerintah lebih memperhatikan kualitas guru dibanding mengubah-ubah sistem kurikulum. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto