PROFESI-UNM.COM - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan Fakultas Psikologi (FPsi) berdemonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi demonstrasi tersebut berujung ricuh dengan aparat kepolisian, di depan Menara Pinisi, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Rabu (5/11).
Kericuhan bermula saat beberapa oknum kepolisian yang berusaha menghentikan aksi mahasiswa yang menolak kebijakan rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak, mafia migas serta subsidi yang tidak tuntas.
"Saya mau kalian semua segera mundur dan membubarkan aksi demo kalian ini" ungkap Ade Hermanto selaku anggota kepolisian.
Tak terima dengan hal itu, mahasiswa tetap melanjutkan aksi mereka hingga berujung kericuhan dengan pihak kepolisian yang memaksa demonstran mundur.
Sejumlah mahasiswa dipukul dan digiring paksa oleh oknum polisi untuk naik ke atas mobil polisi. Tak terima dengan perlakuan aparat keamanan, mahasiswa sontak melempari aparat kepolisian dengan batu dan polisi balik menyerang dengan menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. (*)
*Reporter: Febriawan Djalil