Aksi ini merupakan juga bentuk kecaman terhadap tindakan kekerasan aparat kepolisian saat menyerang dan membabi buta ke kampus Gunungsari kamis 13 November lalu . Atas tindakan itu, mereka menuntut agar Kapolda Sulselbar dan Kapolrestabes Makassar dicopot dari jabatannya.
Selain itu mereka juga menuntut dicabut UUD No.12 tahun 2001 tentang Liberalisme Migas Indonesia. Dalam spanduk yang dibawanya terpapang tulisan "Tolak monopoli asing atas migas indonesia dan wujudkan kedaulatan rakyat atas migas, usut tuntas segala kasus kekerasan HAM yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian, copot Kapolda Sulselbar dan Kapolrestabes Makassar."
Presiden BEM FIS Syamsul Alam mengatakan, gerakan mahasiswa itu terbentuk atas aksi solidaritas lembaga kemahasiswaan UNM untuk menuntut tindakan anarkis aparat kepolisian. "Kami sepakat membuat gerakan baru atas nama gerakan mahasiswa (Geram) UNM. Adapun tuntutan baru yang kami sepakati yaitu ,kami aksinya long march dari Parantambung semua teman-teman kumpul di Parantambung dan jalan ke Pinisi, aksi damai dan selesai pukul 02:00.
Lebih lanjut ia berharap, mahasiswa khusus UNM agar bersatu bersatu dalam satu tujuan. "Hilangkan ego-ego sektoral dan hilangkan kepentingan-kepentingan pokok. Kita bergerak sesuai penolakan BBM dan kerusakan kampus Gunungsari karena kita satu almamater," ungkapnya. (*)
*Reporter: Marwa