Berita Terbaru!! :
Home » , » Inspirasi bagi Mahasiswa Abadi “SKRIPSHIT”

Inspirasi bagi Mahasiswa Abadi “SKRIPSHIT”

Admin by Yasir Bakekok on Saturday, 4 January 2014 | 14:54

(int)
Judul Buku: SKRIPSHIT

Penulis : Alit Susanto

Penyunting : Syafial Rustama

Penerbit : Bukune

“Kuliah kok belum lulus-lulus juga, ambil jurusan apa ?”
“Kakak mahasiswa angkatan berapa ?”
“Kapan selesainya ?”

Mungkin anda adalah salah satu dari sebagian banyak orang di luar sana yang saat ini sering kali mendapati beberapa pertanyaan tersebut. Salah satu orang yang terjebak dalam upaya bertahan hidup di belantara kampus, salah seorang “mapala” (Mahasiswa Paling Lama) yang juga belum sempat meraih gelar sarjana, yang sudah tidak punya teman angkatan karena semuanya sudah jadi alumni, yang terpaksa bergaul dengan adik angkatan yang terlampau jauh perbedaan usia, makhluk asing dari planet lain yang tidak sengaja tersesat di kampus mondar-mandir kebegoan tanpa tau mau ngapain, atau bisa jadi salah seorang yang saat ini sedang memprioritaskan hal lain ketimbang menyelesaikan mata kuliah dan mengerjakan skripsi.


Hal yang anda rasakan tersebut kurang lebih sama dengan kisah Alitt Susanto, dalam bukunya ini yang berjudul “SKRIPSHIT”. Buku ini menceritakan tentang pengalaman pribadi Alitt yang awalnya siswa jebolan STM nekat kuliah pada jurusan Bahasa Inggris di salah satu universitas Yogyakarta . Ini tentu membuatnya sempoyongan menjalani proses perkuliahan selama belasan semester dan tak kunjung menyelesaikan skripsi.


Cerita dalam buku ini dikemas dengan lelucon-lelucon yang bisa membuat anda tertawa sendiri, penulis diantaranya menyampaikan alasan yang menjadi penyebab sejumlah mahasiswa betah menyandang status “mapala” dan mungkin saat ini sedang anda pegang teguh serta saran-saran menyikapi masalah tersebut. Berbagi macam sebab mulai dari alasan terjebak dalam siklus bekerja untuk membiayai hidup dan kuliah sehingga harus bolos kuliah dan ngulangin lagi-lagi-dan lagi mata kuliah yang sama di tahun berikutnya, salah pilih jurusan jadinya kelabakan sendiri, pacaran sama adik angkatan yang selisih usianya empat tahun tapi tetap ingin wisuda bersamaan, alibi takut jadi pengangguran karena sarjana bukannya akhir penderitaan, tapi awal dari status pengangguran, masih lama-lama ingin gondrong atupun alasan konyol lain seperti naksir dengan mbak penjaga kantin sehingga tidak mau cepat-cepat ninggalin masa kuliah.


Bagi anda yang saat ini masih masa semester awal namun sudah merencanakan berlama-lama tinggal dikampus dan turut ingin menyandang predikat “mapala” selanjutnya, ataupun anda yang saat ini sudah mulai memasuki tahap awal dalam menyandang predikat “mapala” ataukah anda termasuk “mapala” senior yang telah melalui belasan semester dan juga tak kunjung sarjana, tips sebagai mahasiswa abadi dalam buku ini juga saat bermanfaat untuk diketahui. Diantaranya, teguhkan niat sebagai “mapala” dan camkan bahwa status mahasiswa lebih baik dari pada status pengangguran atau kerjaan tidak sepadan dengan gelar sarjana, mulai belajar ngeles jika ditanya terkait kuliah, cari kesibukan biar kelihatan super sibuk sehingga gag ada waktu urusin kuliah, ajukan judul skripsi yang superinovatif hingga pembimbing juga bingung mau kasi saran apa, atau mulailah perbanyak kegiatan dunia maya agar lupa kapan terakhir kali dapat surat peringatan D.O.


Tidak hanya itu, buku ini memberikan inspirasi menjalani hidup sebenarnya. Jika anda sering menyalahkan keadaan, menyesali apa yang dikaruniakan Tuhan, pesimis dengan kemampuan yang anda miliki, cepat putus asa, maka bacalah buku ini. Niscaya anda akan tersadar. Bila hidup ini memberikan kamu dua pilihan yang keduanya sama- sama sulit untuk kamu pilih, satu-satunya yang harus kamu usahakan adalah membuat pilihan ketiga yang bisa kamu lakukan. Karena apa pun yang kamu lakukan asal sesuai keinginanmu, itu lebih baik dari pada harus memilih dan menjalani pilihan yang salah.

“Hidup ini bagai skripsi, banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tapi akan selalu berakhir indah bagi mereka yang pantang menyerah. Masa kuliah pun merupakan masa yang sangat istimewa, begitu sayang kalu harus diakhiri dengan kata pengcut. Menyerah,”.

Kekurangan buku :
  • Selingan kalimat Bahasa Inggris yang cukup banyak dalam cerita, terkadang tidak dimengerti.



Kelebihan buku :
  • Buku dikemas dalam format tulisan yang baik, ringan saat dibaca.
  • Cerita sesuai konteks yang dialami kebanyakan mahasiswa.

  • Penulis menyampaikan gagasan dalam kalimat yang ringan dan mudah dipahami
  • Pengalaman dalam buku ini memberikan inspirasi dan solusi dalam pilihan menyandang status “mapala”.
  • Diselingi lelucon yang membuat pembaca terhibur.



*Andi Baso Sofyan



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap