Suasana pertemuan antara Direktur Intelkam Polda Sulsel Baharuddin Djafar, dengan PR III UNM Heri Tahir di Lantai 6 Menara Pinisi, Kamis (13/11). (Foto: Arnawan - Profesi) |
Para demonstran dibubarkan secara brutal oleh pihak kepolisian dengan melakukan penyisiran keseluruh area kampus. Tak mengenal kata kompromi, polisi memukul mundur mahasiswa secara membabi buta.
Atas kejadian itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir mengecam tindakan aparat kepolisian. Ia mengatakan, polisi yang seharusnya mengawal malah bertindak anarkis dengan merusak fasilitas kampus serta menggangu aktivitas perkuliahan.
"Polisi yang bertindak anarkis itu seharusnya memiliki kematangan emosional yang baik. Tapi kalau begini polisinya, maka tingkat emosionalnya harus didik lagi," kesalnya.
Pakar hukum pidana ini menambahkan, dirinya berharap institusi kepolisian bisa meningkatkan kematangan emosional anggotanya. "Semoga kita bisa instropeksi diri bersama agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," harapnya.
Sementara itu, Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir-Intelkam) Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, Baharuddin Djafar, mengungkapkan, permohonan maaf atas kejadian ini. "Saya yang hadir di sini mewakili Kapolda memohon maaf kepada seluruh civitas kampus UNM atas kejadian ini," pintanya. (*)
*Reporter: Arnawan Arief