Adu Karya Lewat Mading 3D

Salah satu mading yang sementara dalam proses pengerjaan peserta. (Kasdar-Profesi)

PROFESI-UNM.COM - Pembuatan mading tiga dimensi yang merupakan acara puncak dari Diklat Jurnalistik Abu-abu (DJAa) 2013 memompa semangat peserta dalam berkreativitas. Mereka terbagi atas sepuluh kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas 8-10 peserta yang berbeda sekolah. Agenda yang dilaksanakan dini hari pada sabtu malam, (12/01) ini berlangsung riuh dikarenakan peserta sibuk berkomunikasi dengan partner kelompok mereka.

Mengambil tema tentang ke Indonesiaan, masing-masing kelompok diberikan durasi waktu tiga jam untuk menyelesaikannya. Kemudian nantinya dipresentsikan di hadapan peserta maupun juri pada saat berada di lokasi widyawisata. Semua peserta tampak kelihatan sibuk apalagi durasi waktu yang ditetapkan semakin berkurang.

Tiap kelompok didampingi satu orang pendamping dimana tugas para pendamping hanya memberikan arahan dan tidak terlibat langsung dalam teknis pembuatan mading.

Para peserta berharap agar nantinya melalui pembuatan mading tiga dimensi tersebut, mereka bisa mengaplikasikannya di sekolah mereka serta menambah pengetahuan mengenai Indonesia, sesuai tema yang diangkat. Salah satu peserta asal SMAN 1 Watampone, Andi Dia Harun mengatakan jika mading tiga dimensi ini tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap peserta. “Mading ini tentunya memberikan tamabahan wawasan khususnya mengenai Indonesia,” tutur peserta DJAa ini.

Magfirah, peserta DJAa asal  SMA 1 Watansoppeng juga mengungkapkan hal serupa. Ia berharap bisa menerapkan hal yang sama di DJAa ini seperti mengadakan lomba mading. “Setelah ini saya akan membuat program kerja yakni mengadakan lomba mading antar kelas,” jelas siswi yang juga ketua Bengkel Bahasa di sekolahnya. Lebih lanjut ia menambhakan, semoga mading dari kelompoknya bisa menjadi juara dalam kontes tersebut. “Kelompok saya semuanya berpotensi tinggi menjuarai kontes ini," optimisnya. (*)



*Reporter: Ahmad