 |
| Sekretariat Bengkel Sastra hangus terbakar pasca bentrok antar mahasiswa di Kampus Parangtambung UNM November lalu. (Yasir - Profesi) |
Hal ini disampaikan Kepala Suku Bestra (Bengkel Sastra) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM Ilyas Zainuddin, saat ditemui Jumat (20/12) di Panggung Bestra yang masih dalam keadaan rusak pasca dibakarnya Senin 26 November silam.
Puing-puing sisa pembakaran panggung Daeng Pamatte hingga sebulan lepas dibakarnya kini masih terlihat miris, tak ada sedikitpun perhatian pihak birokrasi. Kerusakan pangggung Bestra tersebut mengakibatkan hilangnya sekretariat Bestra FBS UNM tersebut, meskipun sesekali para anggota Bestra masih terlihat berkumpul di panggung.
“Diharapkan ada perhatian dari pihak birokrasi mengenai hal ini, masalahnya bukan hanya panggung Bestra yang rusak karea bentrok tapi gedung yang lain juga rusak tapi tidak ada perhatian,” lanjut mahasiswa angkatan 2010 Jurusan Bahasa Indonesia ini.
Menindaki hal ini Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS Syukur Saud, mengungkapkan jika kerusakan fasilitas kampus pasca bentrok kemarin menjadi kewajiban pihak universitas untuk perbaikannya. Anggaran untuk memperbaiki kerusakan fasilitas kampus tidak termasuk dalam estimasi anggaran yang turun di fakultas.
“Saya sudah sampaikan jika ingin panggung Daeng Pamatte kembali baik ataupun gedung lain yang rusak menjadi baik, maka kalian perlu ke pihak universitas, kita tidak punya anggaran untuk itu,” tandasnya. (*)
*Sulastri Khaer