Kondisi tembok sekretariat UKM Sintalaras pasca kebakaran. Diduga, tembok yang tampak gosong tersebut diakibatkan bekas lemparan bom molotov. (Rizki - Profesi) |
Hal tersebut sontak membuat Heri Tahir naik pitam. Bahkan, menganggap pelaku pembakaran tidak menunjukkan perilaku mahasiswa. "Ini sudah pelaku preman dan semestinya bukan mahasiswa yang melakukan ini, karena mahasiswa tidak berpikiran begini modelnya. Pelakunya bukan orang gentelman, kalau orang kesatria harus berhadapan tidak main kucing-kucingan, tidak main belakang," geram profesor hukum ini.
"Kenapa fasilitas kampus yang dirusak? mahasiswa selama ini kan meronta-ronta meminta fasilitas, begitu kita berikan ternyata tidak dijaga betul, malah dirusak di mana rasionya," tambah Heri.
Lebih lanjut, ia meminta kepada semua pihak yang terlibat memberikan informasi yang dibutuhkan agar masalah ini secepatnya diselesaikan. "Semua pihak diharapkan mau terbuka memberikan informasi, teman atau kelompok tidak boleh menutupi, harus memikirkan kepentingan bersama, ini tidak boleh kita biarkan. kita akan usut sesuai prosedur hukum yang berlaku," pintanya.
Sebelumnya gedung PKM berlantai dua itu, ludes dilahap si jago merah serta menghabiskan tujuh sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan hingga saat ini dugaan kebakaran sementara masih dalam penyelidikan Polda Makassar.(*)
Reporter : Kasdar Kasau