Acara Opening Ceremony Variasi 2013 UKM Seni UNM. (Sofyan - Profesi) |
Tari kontemporer berjudul Membali Puang “Mabbadong” dengan durasi kurang lebih 30 menit ini berhasil memukau penonton dengan suguhan panggung yang unik dari penampil lainnya. Hal ini terihat dari penggunaan Miniatur Rumah Tongkonan khas Toraja, 4 buah Obor 3 sumbu yang ditata sedemikan rupa, tata cahaya, alunan musik hingga koreo yang dibawakan oleh 6 penari wanita dan 6 pemusik pria ini betul-betul menghanyutkan penonton dalam alur ceritanya.
“Mati adalah ritme kehidupan bagi setiap nyawa yang pernah terlahir mengisi raga-raga dari setiap wajah, dalam sebuah sabda Aluk Todolo, dunia ini hanya tempat sementarakehidupan abadi terletak diluar kenyataan alam ini,” begitulah sepenggal sinopsis yang diperdengarkan diawal pertunjukkan.
Irwan Sukardi, salah satu mahasiswa yang juga tergabung dalam Dewan Kesenian Makassar (DKM) yang sempat melihat pertunjukkan dari de Art Studio ini mengaku kagum dan betul-betul menikmati tarian ini sampai-sampai tak berpaling sedikitpun hingga pertunjukkan usai. “Sangat indah, Properti-properti yang digunakan juga sangat bagus dan begitu mendukung, tarian ini kembali mengingatkan kita pada salah satu petuah kehidupan,”tuturnya.
Penampilan dari de Art Studio ini menjadi penampilan terakhir dari 5 tim yang berlaga di lomba tari Variasi 2013 ini, sedang pengumumannya akan dilaksanakan pada Malam Penganugerahan Variasi 2013, Jumat (8/11) pukul 20.00 Wita di gedung Lanto Dg.Pasewang. (*)
*A. Sri Mardiyanti Syam