Ketua UKM Seni, Ilman Indra Anshari hanya mampu menatapi sekretariat UKM Seni yang habis terbakar. (Rizki - Profesi) |
Ketua UKM Seni, Ilman Indra Ansari mengutarakan kesedihannya atas kejadian yang mengguncang UKM Seni disaat konsentrasi mereka tertuju pada Variasi. Meskipun demikian mahasiswa PGSD ini mengaku tidak akan terhanyut dalam kesedihan dan tetap fokus pada jalannya Variasi disamping melakukan kontrol terhadap kasus terbakarnya sekret mereka. Hal ini diungkapkannya saat pementasan tari hari kedua di gedung Lanto Dg.Pasewang, Kamis (7/11).
“Saat mengetahuinya kami betul-betul shock karena memang konsentrasi utama kami tertuju pada Variasi. Dilematis memang, disatu sisi Variasi harus tetap berjalan sesuai dengan rencana dan tetap menjamu tamu dengan baik, disisi lain kami sangat bersedih dan harus mengontrol kasus ini,”curhatnya.
Lebih lanjut, ilman menuturkan, si jago merah subuh kemarin berhasil melahap habis inventaris bukti sejarah karya-karya dan prestasi UKM Seni mulai berdirinya hingga saat ini. “Semua alat-alat yang digunakan selama Variasi memang selamat karena kami bawa ke pusat kegiatan namun arsip-arsip, Sulaman dari pendiri UKM Seni, piala-piala, piagam,foto-foto pengurus, dokumentasi-dokumentasi, hingga pakaian telah hangus. Harganya memang tidak seberapa tapi memiliki esensi sejarah dari 1992-2013,”tuturnya.
Sejak penyerangan PKM Minggu lalu, pihak panitia Variasi telah melakukan antisipasi kejadian susulan dengan merelokasi beberapa kegiatan, seperti kegiatan Workshop yang seharusnya dilaksanakan di gedung Senat lt.3 Rektorat UNM kemudian dipindahkan ke wisma peserta di MAN II Makassar.
“Rasanya memang sakit, cuman saya berharap teman-teman mampu mengontrol emosinya, dan tidak memperlihatkan kesedihannya didepan para peserta khususnya yang dari luar Sulawesi , meskipun ada dari mereka yang sudah tahu melalui media sosial,”harapnya.
Diakhir, mahasiswa Eksponen 2009 ini berharap Variasi tetap berlanjut dan berjalan lancar hingga penutupan, dan UKM Seni mampu mengawal kasus kebakaran gedung PKM itu bersama dengan UKM-UKM lain dalam forum UKM. (*)
*A. Sri Mardiyanti Syam