Peserta berfoto bersama pemateri sebelum mengakhiri workshop jurnalistik di Pesantren Al-Ikhlas. (ist) |
Salah seorang pemateri, Fahrizal Syam mengaku sangat senang bisa diundang untuk membagi ilmunya kepada santri-santri Pesantren Modern Al-Ikhlas. "Kami merasa bangga bisa diundang sampai sejauh ini, apalagi hingga dipercayai untuk me-manage acaranya langsung," tutur Ical, sapaan akrabnya, yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Litbang Profesi.
Acara yang diikuti oleh 60 peserta dari pengurus Organisasi Santri Al-Ikhlas (OSAI) ini ditujukan untuk membangun minat santri terhadap pengelolaan majalah dinding (mading). Salah seorang pembina OSAI, Andi Akbal mengaku, kegiatan semacam ini baru pertama kalinya diadakan di lingkungan Pesantren Al-Ikhlas, apalagi dengan mendatangkan pemateri dari luar Bone. "Disini memang belum ada mading. Jadi, kita mau kelola mading dengan terlebih dahulu menanamkan pelatihan jurnalistik kepada para santri," jelasnya.
Akbal berharap, melalui pelatihan jurnalistik itu bisa menumbuhkan minat tulis-menulis di kalangan santri-santri Al-Ikhlas. "Meskipun waktunya terbilang singkat, semoga bisa menumbuhkan benih-benih jurnalis muda di lingkungan pesantren ini," tuturnya.
Workshop tersebut diakhiri dengan kompetisi mading antar kelompok, yang menobatkan mading "Manis" sebagai mading terbaik putri dan mading "Kasih Sayang" sebagai mading terbaik Putra. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto