TERSENYUM. Panitia menjelaskan tata tertib bagi peserta Olimpiade Sosiologi di Ruang Senat Rektorat Lt.3, Sabtu (16/3) (Kasdar-Profesi) |
"Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Sulawesi-Selatan dan pelaksananya adalah HMJ Sosiologi FIS UNM," seru mahasiswa sosiologi eksponen 2010 ini.
Ia berharap, agar Ilmu Sosiologi lebih diperhatikan layaknya ilmu excat, karena selama ini selalu dikesampingkan. "Dimana pun ilmu sosial selalu dikesampingkan dan dinomor duakan itu yang kemudian menjadi pertanyaan, kenapa ilmu excat selalu dinomor satukan. Itu yang akan coba diubah pola pikir bahwa ilmu sosial sejajar dengan ilmu excat," tutur pria asal Pinrang ini.
Pembantu rektor III bidang kemahasiswaan, Heri Tahir yang turut hadir dan membuka kegiatan secara resmi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menurutnya sangat cocok dengan keadaan budaya indonesia saat ini. "Kami sangat mengapresiasi karena mahaiswa memang harus didahulukan, karena kebetulan cocok dengan temanya mengapa masyarakat kita mudah terhasut dengan budaya lain sehingga terjadi pergeseran budaya," papar guru besar PKN ini.
Ia mengatakan, saat ini budaya Indonesia telah tergeser oleh budaya asing, menurutnya sangat singkrong dengan kegiatan ini, untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat. "Inilah tantangan globalisasi disamping positif dan negatif bahwa komunikasi transformasi yang begitu cepat dan pesat sehingga mempengaruhi masyarakat. saya kira ini adalah salah satu bingkai sosiologi yang perlu dikaji," katanya.
Sementara itu, salah satu pendamping peserta, Hajar dari SMA Negeri 1 Bontomarannu
mengaku sangat senang dan bangga mengikuti kegiatan tersebut karena menurutnya selama menjabat sebagai guru, baru kali ini mendapatkan seminar IPS. "Saya betul-betul termotivasi untuk ikut, kalau bisa ini terus dilakukan, karena ini salah satu jalan dan ajang bagi anak-anak untuk belajar, seumur-umur saya mengajar, baru kali ini ada Olimpiade IPS," tutur guru sosiologi ini.
Kegiatan yang bertemakan “Membangun Kesadaran Sosial dalam Bingkai Sosiologi" ini, dihadiri 15 sekolah dari berbagai daerah, diantaranya SMA Negeri 1 Suppa Pinrang, SMA Negeri 1 Wotu Palopo, SMA Negeri 16 Makassar, SMA Negeri 1 Sinjai Selatan, SMA Negeri 2 Sengkang, SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri 1 Ulaweng, SMA Negeri 3 Lau Maros, SMA Negeri 3 Takalar, SMA Negeri 1 Pangkep, SMA Negeri 1 Bontomarannu, SMA Negeri 1 Bissapu, SMA Pesantren Yatama Mandiri, SMA Negeri 1 Maros, dan SMA Negeri 1 Bajeng. (*)
*Reporter: Kasdar Kasau/David Casidi