(int) |
Dan belum lama penutupan ruang kuliah, keluhan pun mulai datang dari civitas FMIPA. Kiki Zahrana misalnya, mahasiswa jurusan Fisika ini mengeluhkan tindakan LK FMIPA tersebut. “Saya tidak setuju, banyak orang yang dirugikan, terbengkalainya kuliah,” keluhnya.
Tak jauh berbeda dengan Kiki, Syamsul Bahri yang tak lain mantan pengurus BEM FMIPA Periode 2010-2011 pun tak sepakat dengan ditutupnya ruang kuliah. Baginya antara penurunan dana universitas ke fakultas dengan penutupan ruang kuliah itu sama sekali tidak ada hubungannya. “Kan dana tidak turun ke fakultas bukan karena mahasiswa sedang kuliah, tapi ada masalah di birokrasi universitas. Semestinya yang ditutup itu adalah rektorat bukan ruang kuliah,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Presiden mahasiswa (Presma) UNM, Sudirman mengatakan, hal tersebut adalah bentuk kekecewaan terhadap UNM. “Pada prinsipnya, itu adalah semua bentuk kekecewaan atas bobroknya sistem keuangan di UNM,” ungkap mantan ketua Maperwa FMIPA periode lalu ini.
Bahkan dirinya mensinyalir, penutupan ruang kuliah akan berlanjut. “Boleh jadi, sampai transparansi dana SPP, DPP, BOP, dana Lab, LK, dan lain-lain betul-betul diperadakan,” ancamnya. (*)
*Reporter: Nurul Hidayah