(Doc) |
PROFESI-UNM.COM - Maraknya aksi penuntutan transpransi keuangan Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dilakukan Lembaga Kemahasiswaan (LK) membuat Rektor UNM, Arismunandar mengungkapkan, 2013 keuangan UNM sudah diperiksa tiga instansi.
Hal ini diungkapkan Arismunandar saat pertemuan dengan fungsionaris LK UNM di ruang senat rektorat, Rabu (13/3). Arismunandar mengaku, tahun ini keuangan UNM telah diperiksa tiga instansi seperti Inspektorat Jendral, BPKP dan BPK.
"Karena keuangan itu sangat penting dan sangat sensitif makanya tidak ada ruang untuk melakukan hal-hal yang negatif apalagi penyelewengan anggaran. Kita tidak pernah lepas dari audit dan pemeriksaan keuangan, jadi kami pasti lebih hati-hati," paparnya.
Arismunandar menambahkan, pembekuan anggaran untuk UNM tahun ini bukan yang pertama kali terjadi. "Sebenarnya, pembekuan anggaran bukan kali pertama ini terjadi. Tahun kemarin juga terjadi pembekuan, tetapi tidak selama ini, makanya kalian harus bersabar," pintanya.
Sementara itu, salah satu Auditor Inspektorat Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Salwin yang turut hadir dihadapan fungsionaris LK memaparkan alasan dana DIPA yang hingga saat ini memang belum cair. "Krisis keuangan karena dana DIPA belum cair, tidak hanya terjadi di UNM saja. Semua PTN di Indonesia mengalami hal yang sama. Ini terjadi karena dana untuk Kemendikbud, belum diterima dari Kementrian Keuangan," paparnya.
Salwin menambahkan, pencairan dana DIPA diprediksi April mendatang dengan proses pencairan ke PTN yang tidak memakan waktu lama. "Jadi uangnya itu bukan Kemendikbud yang blokir, tetapi diblokir oleh Kemenkeu yang disetujui oleh DPR," tutupnya. (*)
*Reporter: Muhammad Yasir