(Int) |
PROFESI-UNM.COM - Setelah berbulan-bulan UNM "berutang" kepada pegawainya, mencuat isu tunggakan honor pegawai 2012 akan diputihkan. Meski isu ini belum pasti, Pembantu Dekan II bidang sarana dan prasarana Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Andi Mappicara angkat bicara.
Menurut Andi Mappicara, meskipun masih sebatas isu, memutihkan tunggakan honor pegawai bukan hal yang mudah dan harus dengan pemikiran yang matang. "Meskipun masih kabar angin, kita harus cepat merespon. Tidak semudah itu tiba-tiba memutihkan anggaran," paparnya.
Andi Mappicara mengungkapkan, sangat tidak mungkin birokrat UNM mengambil kebijakan pemutihan dengan alasan apapun. "Saya rasa banyak aspek yang harus dipikirkan untuk mengambil kebijakan seperti itu. Salah satu aspeknya dapat dilihat dari segi besarannya. Di FIP sendiri sejak Agustus tahun lalu, tenaga honorer tidak mendapatkan upah. Honor Rp10.000 saja, lalu mau diputihkan itu bukan hal kecil, apalagi yang sudah menunggak berbulan-bulan," katanya.
Ia melanjutkan, untuk melunasi honor pegawai, UNM seharusnya tidak perlu menunggu Dana Dipa (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dicairkan karena honor pegawai diambil dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Untuk pembayaran honor sebenarnya dibayarkan dari PNBP seperti SPP, yaitu uang dari mahasiswa. Bukan dari uang yang turun dari jakarta sana. Tetapi uangnya memang belum cair, jadi kalau sudah cair, honor harus segera dilunasi dong," ungkapnya.
Andi Mappicara juga mengharapkan Birokrat UNM untuk berpikir dua kali jika ingin mengambil kebijakan pemutihan tunggakan honor pegawai. Kasian juga kalau isu ini betul. di FIP sendiri banyak tenaga honorer yang sangat membutuhkan uang, seperti satpam, cleaning service, pegawai administrasi, kalau diputihkan kasian mereka. sekecil apapun itu pasti sangat dibutuhkan," harapnya. (*)
*Reporter: Muhammad Yasir