Berita Terbaru!! :
Home » , » BEM Gemar Timbun Dana

BEM Gemar Timbun Dana

Admin by Unknown on Thursday 27 December 2012 | 11:22

(int)
PROFESI-UNM.COM - Tiba-tiba saja, sebuah pesan singkat beredar di beberapa inbox ponsel milik sejumlah pengurus LK, isi pesan itu menyebutkan sejumlah nama pengurus BEM dan Maperwa dianggap telah melakukan mark up dana kegiatan Advance Training yang telah diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM (8/11). 

Berawal dari short message service (sms) itulah muncul sejumlah spekulasi tentang adanya kasus penggelembungan dana kegiatan yang telah dilakukan BEM bersama dengan Maperwa periode 2011-2012.

Dana tersebut merupakan dana bantuan dari Pertamina untuk kegiatan Advance Training  yang diselenggarakan tahun ini. Hanya saja, dana itu baru cair usai kegiatan berlangsung. Jumlahnya pun relatif banyak, sebanyak Rp25 juta dikucurkan pihak Pertamina.

Sebut saja Dodi, salah satu fungsionaris lembaga kemahasiswaan ini mengaku mengetahui perihal kasus “pencurian” uang itu. Menurutnya, uang sebesar Rp25 juta tersebut telah dibagi-bagi oleh pihak BEM dan Maperwa. “Setahu saya, AJ dan HS masing-masing menerima uang sebesar Rp2 juta, kalau KP sebesar Rp9 juta, dan untuk WN sebesar Rp7 juta, selebihnya dibagikan ke pengurus yang lainnya,” beber Dodi.

Lanjut Dodi, apa yang dilakukan para aktivitis kampus tersebut menjadi gambaran betapa bobroknya fungsionaris mahasiswa saat ini. Mahasiswa yang setiap saat berteriak untuk menuntas kasus korupsi, malah mereka yang melakukannya. “Susah memang, karena aktivis yang seharusnya memerangi perilaku menyimpang itu, malah bersahabat bahkan mereka ikut juga menikmati uang haram tersebut, kalau seperti ini dimana idealisme mereka disimpan,” tegasnya.

Cercaan lain, datang juga dari Fandy (samaran), menurutnya meskipun BEM UNM mampu memperlihatkan dana itu di depan mata kita, itu bukan jaminan bahwa ini betul-betul uang yang asli dari Pertamina. “Uang itu kan bisa saja, dari hasil uang yang dikumpul-kumpulkan lalu mengadakan konferensi pers, habis itu kan siapa tahu kalau uang itu dibagikan kembali,” celotehnya.

Ketua Maperwa FMIPA, Sudirman, malah mengharapkan ketua Maperwa yang terpilih membentuk pantia khusus terkait kasus ini. “Penyelewengan dana sebesar Rp25 juta itu sudah rahasia publik, kalau petinggi LK punya rasa malu mendingan ngaku sajalah. Kalau perlu Maperwa UNM mengadili layaknya KPK mengadili koruptor,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor III, Heri Tahir mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan mahasiswa fungsionaris LK itu. Menurutnya, mahasiswa yang sebelumnya telah diberikan kepercayaan kepada mahasiswa UNM, malah mencoreng namanya sendiri. “Saya miris mendengar itu, tidak sepantasnya mereka seperti itu,” ucapnya.

Tambah Heri, sebenarnya dia ,mengaku sama sekali tidak mengatahui perihal adanya dana yang disumbangkan pihak Pertamina untuk kegiatan BEM. “Saya sendiri tidak tahu mengenai dana tersebut, yang saya tahu hanya dana yang Rp50 juta dari Pertamina untuk kemahasiswaan, dan itu rencanannya akan digunakan untuk merenovasi gedung PKM,” terang Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini.

Menanggapi tudingan yang ditujukan kepadanya, Ahmad Jamir selaku ketua BEM bersama dengan pengurusnya berikut Ketua Maperwa,melakukan konfrensi pers yang berlangsung di sekertariat BEM UNM Kamis malam (12/12).

Dalam konferensi itu, Ahyar (sapaan akrabnya) yang namanya juga ada dalam sms itu membantah isu yang beredar, menurutnya, dana tersebut masih tetap utuh, secara bukti fisik masih ada. Bahkan, malam itu, ia memperlihatkan uang tersebut yang dibungkus kantongan hitam berisikan uang Rp25 juta.

Hanya saja, diakuinya uang itu rencananya kan digunakan untuk membayar utang-utang kegiatan BEM selama ini. “Dana itu kami akan gunakan untuk membayar terkait beberapa kegiatan yang kita masih utang,” ungkapnya.

Bahkan, Ahyar malah berjanji akan mengembalikan sisa uang untuk membayar utang itu. “Berdasarkan kesepakatan pengurus, dana itu akan kami kembalikan ke pihak Pertamina berikut penggunaannya baru kami pakai setelah mubes (musyawarah besar, red). Ini berdasarkan kespakatan, komunikasi kami dengan pihak Pertamina,” tandasnya.

Mantan Presiden Mahasiswa FBS ini, juga membenarkan tentang sms yang beredar itu. Ia mengatakan sms itu masuk pada saat berlangsung mubes (7-9/11) di Parepare. Ia menilai si pengirim sms itu punya rencana untuk mengacaukan kegiatan mubes LK tersebut.

Sementara itu, Ketua Maperwa, Hendrik yang namanya juga disebut-sebut ikut terlibat juga membantah wacana yang berhembus tersebut. Menurutnya, ini merupakan perilaku beberapa kelompok yang menginginkan Lembaga Kemahasiswaan hancur. “Ini sangat-sangat tidak benar adanya, hanyalah wacana-wacana yang sengaja disebar untuk mendiskreditkan LK,” bantahnya.

Lain halnya dengan Wawan selaku Wakil Presiden BEM, ia mengatakan kehadiran namanya dalam sms itu diindikasikan karena ia berhasil menembus calon presma untuk periode 2012-2013 nanti. Sehingga, mampu membunuh karakternya sebagai calon. “Kenapa saya dilibatkan, karena saya mengajukan diri sebagai calon presiden BEM. Ini adalah pencemaran nama baik, mana buktinya?,” tanyanya menantang. (*)


*Sumber: Tabloid Cetak




Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap