Berita Terbaru!! :
Home » , » Perempuan dan Kesetaraannya

Perempuan dan Kesetaraannya

Admin by Unknown on Saturday 29 September 2012 | 09:04

Rieke Dyah Pitaloka. (int)
Tak dapat dinafikkan, peran perempuan dalam perkembangan Indonesia memiliki andil cukup besar. Sebagai buktinya, sejumlah perusahaan besar Indonesia saat ini berada dikendali seorang perempuan. Kapasistasnya tidak perlu diragukan lagi, para Kartini ini memegang peran penting di era globalisasi ini. Berikut Petikan wawancara reporter Profesi, Susi Amriani dengan Rieke Diah Pitaloka yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI.

Bagaimana pandangan Anda mengenai perempuan di Indonesia ini?
Negara Indonesia merupakan negara yang multicultural, seringkali stigma yang muncul dikalangan masyarakat adalah tentang keraguan akan kemampuan perempuan selalu dikaitkan dengan patriakisme, yang mana peran laki-laki adalah memimpin, dan peran perempuan hanya terbatas di dalam lingkungan rumah (keluarga). Kebanyakan masyarakat Indonesia rata-rata masih menganut patriakisme, budaya patriakisme di Indonesia yang telah berkembang dari masa ke masa sulit dihilangkan, persepsi yang mengatakan perempuan merupakan kaum laki-laki masih melekat di sebagian besar masyarakat Indonesia, hal tersebut mungkin menjadi salah satu sebab minimnya perempuan dalam perpolitikan Indonesia,

Bercermin pada era Kartini, menurut Anda apakah nasib perempuan kini sudah mulai berubah?
Memang, belum semua perempuan berkesempatan memperoleh pendidikan. Tetapi, juga harus diakui, kini tak sedikit perempuan dapat menikmati pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi. Sebagian perempuan juga menempati jabatan-jabatan penting. Tidak hanya itu, sejumlah profesi yang pada era Kartini hanya menjadi miliki kaum lelaki kini sudah digeluti kaum perempuan.

Bagaimana kondisi perempuan dalam kancah perpolitikan seperti yang Anda geluti?
Peran perempuan dalam dunia perpolitikan di indonesia terkadang hanya sebagai pelengkap  saja, dan tidak memegang peranan penting. Peran perempuan saat ini memang sudah maju, dan sudah berani terjun ke dunia politik. Meski kini porsi politisi perempuan di legislatif yang tertuang dalam UU 10/2008 mencapai 30 persen, namun tidak mendapat posisi strategis dalam parlamen. Sehingga, politisi perempuan dalam partai politik cukup memprihatinkan, karena meski ada, namun yang berkualitas jumlahnya masih minim.

Seperti apa potensi perempuan dalam dunia perpolitikan saat ini?
Keterlibatan perempuan dalam dunia perpolitikan adalah suatu keharusan, namun ada beberapa hal yang mesti dimiliki oleh perempuan sebelum terjun  dalam kancah perpolitikan, misalnya saja ilmu-ilmu dasar seperti ilmu politik. Perempuan sebenarnya memiliki beberapa kelebihan yang justru tidak memiliki oleh kaum laki-laki. Misalnya saja, perempuan itu lebih teliti, olehnya dalam keperluan administrasi andil perempuan sangat dibutuhkan. Selanjutnya, perempuan itu lebih cepat tanggap dan peka terhadap berbagai situasi. Kepekaan perempuan akan semakin memudahkan dalam menanggapi berbagai wacana-wacana yang ada. Perempuan sebenarnya memiliki berbagai potensi, hanya saja seringkali hal itu terpendam lantaran merasa bahwa masih ada laki-laki yang dinilai lebih memiliki kapabilitas,

Sebagai wakil dari perempuan Indonesia di DPR RI, bagaimana usaha Anda memperjuangkan nasib perempuan?
Yah, dengan memperjuangkan peningkatan kualitas kaum perempuan. Baik itu melalui peningkatan kualitas pendidikan, jaminan sosial dan kesehatan. Saya berusaha agar kualitas pendidikan dan kesehatan kaum perempuan meningkat. Kaum perempuan dapat lebih mengembangkan potensi yang ada di dirinya, sehingga eksistensinya dapat diakui dan disejajarkan dengan kaum laki-laki,

Sebagai perempuan yang memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan anggota DPR, bagaimanakah management waktu yang ibu gunakan?
Sebagai seorang ibu dan juga sebagai istri ada kewajiban yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya memang ada pengasuh di rumah, tapi tidak bisa diserahkan sepenuhnya sama pengasuh. Boleh kita sibuk tapi ini tantangan cara strategi membagi waktu, saya punya kehidupan yang besar bekerja buat rakyat namun saya juga harus bisa tetap sebagai seorang istri yang saya jalankan, saya harus membuat satu strategi dengan suami, betul-betul menjadi satu tim dengan suami dan orang yang di rumah,

Apakah kesibukan anda di luar mendapat dukungan dari suami?
Saya bersyukur diberikan pasangan yang bertindak sebagai suami tapi dia menjadi motivasi, nggak hanya men-support tapi dia juga bekerja,

Pesan Anda terhadap generasi masa kini?
Untuk kawan-kawan  yang dengan ketulusan hati tak sekadar pura-pura berduka atas duka matinya kawan-kawan martir, buat kalian yang tak sekadar prihatin dan berduka dan memilih jadi bagian dari perjuangan mereka yang mati untuk pertahankan republik, terima kasih untuk tak lelah terus berjuang, kita ada dalam satu barisan yang sama dengan satu bara, juga teriakan yang sama, RAKYAT TAK BOLEH MELARAT DI TANAHNYA SENDIRI! (*)



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap