Tawuran antar mahasiswa di Kampus UNM Parangtambung (Foto: Doc - Profesi). |
Jufri menjelaskan jika Dekan tidak mampu mengawal mahasiswanya maka persoalan tawuran tidak akan selesai. Pendekatan persuasif menjadi hal penting. Dekan harus mampu memposisikan diri sebagai orang tua.
"Jika anak berkelahi, orang tua harus mengadili anaknya sendiri, lalu memberi nasihat," terangnya.
Faktor lain terjadi tawuran, karena mahasiswa tidak mempunyai aktivitas. Mereka tidak punya kesibukan hingga memiliki waktu luang melakukan hal tidak berguna. "Tawuran seperti hal untuk mengisi waktu luangnya," tutupnya. (*)
*Reporter: Sulastri Khaer