Logo UNM, UGM, dan Unnes. (ist.) |
Sementara 13 LK tersebut terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM, UKM Kopma, Sintalaras, Seni, KSR PMI, Menwa, SAR, Penalaran, Pramuka, Olahraga, LKIMB, dan Maphan. BEM UNM tercatat paling banyak mengirim pengurusnya yakni sepuluh orang, sedangkan LK lainnya masing-masing hanya mengirim dua pengurus.
Selain pengurus LK, tujuh pembina LK lainnya juga ikut meramaikan studi banding itu. Antara lain, Heri Tahir (PR III UNM), Kaharuddin (PD III FMIPA), Syukur Saud (PD III FBS), Imam Suyudi (Staf Khusus PR III), Jufri (Kabag Kemahasiswaan), Andi Muhammad Iksan (Kasubag Minat dan Penalaran), dan Syamsul Bahri (Kasubag Kesramawa). Sehingga jumlahnya sebanyak 41 orang yang berangkat dalam studi banding ini.
Entah apa pasal? Namun keberangkatan ini terkesan mendadak. Pasalnya, pemberitahuan ke seluruh LK universitas disampaikan secara tiba-tiba.
PR III menelepon kepada Komandan UKM Menwa, 1 Desember lalu, agar menyampaikan kepada seluruh UKM perihal studi banding itu. Ketua dan sekretaris seluruh UKM pun diminta mengirim nama lengkap untuk dibuatkan tiket pesawat.
"Saya baru ditelepon PR III. Beliau minta dua orang (Ketua dan Sekretaris) perwakilan dari masing-masing UKM agar mengirimkan perwakilan untuk mengikuti studi tour di Jawa. Segera kirim nama dan nama UKM untuk keperluan tiket dan lainnya," tulis Komandan UKM Menwa, Haidir Ramli dalam pesan SMS ke seluruh UKM.
Seluruh ketua UKM mengungkapkan, tidak pernah mengetahui sebelumnya akan ada agenda studi banding ke Jawa. "Tiba-tiba ji juga ada SMS-nya Komandan (Menwa, red) bilang mau studi tour," kata Ketua UKM Seni, Ilham Hidayat.
Sementara itu, PR III, Heri Tahir mengungkapkan, studi banding tersebut sudah lama ia rencanakan. "Studi banding sudah saya rencanakan dari pertengahan tahun tapi dulu tempatnya memang belum jelas," kata PR III UNM, Heri Tahir. (*)
*Reporter: Khaerul Mustaan