CEO Radar Bogor, Hazairin Sitepu (Foto: int) |
Alumnus Program Studi (Prodi) Kurikulum Teknologi Pendidikan (KTP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ujung Pandang (IKIP-UP) ini berpesan, mahasiswa UNM yang kelak menjadi alumni harus berani menentukan pilihan. Selain itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan mengasah keterampilan lain.
Itu dikarenakan seluruh prodi di UNM tidak semua lulusannya mampu diterima sesuai disiplin ilmunya. "UNM ini kan sekolah pegawai negeri, yang ketika lulus harusnya jadi pegawai negeri. Anda tahu beberapa prodi di UNM lulusannya tidak bisa sold out. Kalau mau dapat kerja ya harus murtad. Kalau saya ini mungkin disebut kafir," katanya.
Lebih jauh, Hazairin Sitepu menceritakan, sewaktu baru mendapatkan titel sarjananya, ia dibujuk menjadi dosen dan PNS di IKIP-UP oleh petinggi kampus saat itu. Tetapi, ia menolak. Ia lebih memilih menggeluti dunia jurnalistik, sebagai wartawan. "Saya sudah memutuskan jalan hidup saya. Saya mau jadi wartawan saja," kisahnya.
Menurutnya, takdir jangan diterima, tapi dimanajemeni. "Anda menunggu takdir, jangan. Anda menjemput takdir, itu lebih baik," pesan Hazairin. (*)
*Reporter: Khaerul Mustaan