Tarian Sawerigading UKM seni yang akan di pertunjukkan di FTMN Variasi 2 di Universitas Andalas Padang (Foto: ist) |
Hal tersebut diterangkan ketua UKM Seni UNM, Ilham Hidayat. Ia menjelaskan, konsep tari tak lepas dari esensi budaya lokal. Tari ini bercerita tentang kelahiran saudara kembar emas yakni seorang laki-laki yang tumbuh dengan gagah, kemudian diberi nama Sawerigading dan seorang perempuan jelita yang bernama We Tenriabeng.
Keduanya sengaja dipisahkan di tempat yang berbeda karena khawatir saat tumbuh besar mereka akan saling jatuh cinta. Suatu ketika Sawerigading berlayar ke Negeri Ternate untuk mewakili Kerajaan Luwu dalam sebuah pertemuan para Raja. Di sanalah ia mendapatkan kabar mempunyai saudara kembar yang cantik jelita.
Setelah keduanya bertemu, mereka saling jatuh cinta hingga Sawerigading berniat mempersunting We Tenriabeng. Namun, niat Sawerigading mendapat kecaman dari ayahnya karena hal tersebut bertentangan dengan adat istiadat dan akan melahirkan malapetaka.
Ilham mengatakan, tarian ini telah dinyatakan lulus seleksi panita pertengahan September lalu. “Dalam prosesnya, tim produksi dipimpin Akhyar Kholil yang beranggotakan 14 orang. Waktu produksi pun memerlukan waktu sekitar 4 bulan,” tandas Ilham. (*)
*Reporter: Andi Baso Sofyan