Berita Terbaru!! :
Home » » Ini Penjelasan Abdullah Pandang Soal Puisinya

Ini Penjelasan Abdullah Pandang Soal Puisinya

Admin by Unknown on Wednesday 26 November 2014 | 03:58

Abdullah Pandang
(ist)
PROFESI-UNM.COM - Memperingati Hari Guru Nasional ke 69 Republik Indonesia (RI), Direktur Program Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Makassar (UNM), Abdullah Pandang membuat status di akun media sosial facebook miliknya dengan tulisan berupa puisi.

Sebelumnya, puisi itu ditulis secara terpisah dengan penjelasan dibawah ini. Menurutnya sistem pendidikan itu seperti halnya transportasi yang dikendarai oleh seorang sopir lengkap dengan penumpangnya.

"Jika kelas diibaratkan mobil, murid adalah penumpangnya, maka guru adalah sopir yang bertanggungjawab membawa kelas dengan seluruh penumpangnya itu ke tujuan yang diharapkan. Karena itu, kemampuan guru menguasai kendaraan, jalur yang harus dilewati, dan segala kendala yang mungkin terjadi sepanjang perjalanan, menjadi sangat urgen," kata pria kelahiran Wajo ini.

Lanjutnya, seorang guru ini mestinya memiliki ilmu yang mumpuni serta dibarengi moral yang baik pula. "Itu sebabnya pemangku jabatan tidak boleh sembarang. Harus disiapkan (dengan pendidikan) yang berkualitas, seleksi yang objektif, serta pembinaan berkelanjutan. Jika tidak, kita sedang mempertaruhkan nasib anak-anak bangsa yang jadi penumpang tersebut. Jika sang sopir tak mengerti cara benar menyetir, menguasai taktik melewati berbagai hambatan jalanan, maka itu akan sangat rawan terjadi "kecelakaan" intervensi," ungkapnya.

Sementara itu, menurut dosen Pendidikan Psikologi dan Bimbingan (PPB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini, kondisi guru saat ini masih banyak yang tidak memenuhi standar ilmu yang bisa menjadikannya sebagai pendidik yang profesional. "Banyak "supir-supir kelas" dengan pengetahuan seadanya. lebih celaka lagi, mereka tak sadar resiko ketidaktahuannya terhadap nasib anak bangsa ke depan. Itu tantangan bagi LPTK sebagai institusi pencetak tenaga guru," jelas Abdullah Pandang. (*)

*Reporter: Fatimah Muffidah Azzahra



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap