![]() |
(ilustrasi: int) |
Hari ini harimu
Hari ketika bangsa pelupa ini mencoba mengingatmu. Meski mungkin hanya sekilas. Meski tak seserius menyambut hari lainnya.
Tapi bagiku, engkau adalah hulu dari semua gairah hidupku.
Engkau yang nyalakan matahari di pusat jiwaku, membebaskanku dari kegelapan hati.
Engkau yang hidupkan mata air di kedua tanganku, menyiramkan kesejukan di setiap jengkal langkahku.
Engkau yang tancapkan gunung di tapak kakiku, tempat aku berdiri mengamati hiruk-pikuk jagad-raya.
Guruku,
aku perlu minta maaf, telah merampas hidupmu, menguras habis tenaga dan waktumu demi menuntun dan memapahku melewati perjalanan panjang.
Guruku,
terima kasih atas keikhlasan dan kesabaranmu yang tak berbatas itu. (*)
*Reporter: Fatimah Muffidah Azzahra
Sumber: https://www.facebook.com/abdullah.pandang