Suasana kericuhan yang terjadi di depan Menara Pinisi UNM saat mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. (Foto: Febriawan-Profesi) |
Rahmat Ali Amin, bercerita, saat itu polisi mendendang wajahnya dengan sepatu laras dan kepala bagian belakang dipukul dengan tameng di Ruang BM FPsi. Hingga kini, lanjut Rahmat, kepalanya masih terasa sakit.
"Masih sakit kepalaku bagian belakang. Itu hari kena pukulan temeng dari polisi," kisah Rahmat.
Mahasiswa angkatan 2012 ini menilai, aksi kebrutalan yang dilakukan oknum polisi tersebut sangat tidak berprikemanusiaan. Ia dan rekan-rekannya dipukul dan diserat dengan paksa ke mobil saat itu.
"Saya sangat kecewa sama polisi, kami ini manusia bukan hewan, yang diperlakukan seenaknya saja," kesalnya. (*)
*Reporter: A. Ayu Karyanci Lestari