Bentrokan antara mahasiswa dan pihak kepolisian di Jl. AP Pettarani, Selasa (28/10). (Febriawan Djalil - Profesi). |
Bentrokan antara ratusan mahasiswa UNM dan puluhan polisi itu tak terelakkan lagi. Jl AP Pettarani depan Menara Pinisi seketika dibanjiri batu yang berserakan, Selasa (28/10) sore tadi.
Kejadian itu bermula saat mahasiswa yang selesai berdemonstrasi dari gedung DPRD Sulsel kembali menutup jalan depan Menara Pinisi. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi. Polisi pun mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata. Tak terima, mahasiswa langsung membalas dengan lemparan batu.
Saling serang antara mahasiswa dan polisi itu baru reda saat Kasubag Minat Bakat dan Penalaran, Andi Ihsan datang melerai. Ia menyerukan kepada mahasiswa untuk tenang dan tidak melempar. "Jangan ada yang melempar, jangan ada yang melempar," teriaknya di tengah-tengah barisan mahasiswa.
Namun Presiden Mahasiswa (Presma) UNM, Zukfikri, tetap tak terima dengan tindakan pihak kepolisian itu. Menurutnya, polisi tak sepatutnya membubarkan mereka lantaran pihak mahasiswa tak melakukan aksi anarkis.
"Polisi pulang! Di sini kami tak menggelar aksi anarkis. Polisi seharusnya hanya mengawal bukan melarang," katanya kepada polisi. (*)
*Reporter: Ari Maryadi
Namun Presiden Mahasiswa (Presma) UNM, Zukfikri, tetap tak terima dengan tindakan pihak kepolisian itu. Menurutnya, polisi tak sepatutnya membubarkan mereka lantaran pihak mahasiswa tak melakukan aksi anarkis.
"Polisi pulang! Di sini kami tak menggelar aksi anarkis. Polisi seharusnya hanya mengawal bukan melarang," katanya kepada polisi. (*)
*Reporter: Ari Maryadi