Ali Fauzi saat bertandang ke UNM (Agung - Profesi) |
PROFESI-UNM.COM - “Untuk merakit bom hanya dibutuhkan 150
ribu,” beber Ali Fauzi adik kandung Amrozi, Ali Gufron, dan Ali Imran ini dihadapan para peserta Dialog Penanggulangan Terorisme
di kampus. Ruang Teater Menara Pinisi, Senin (27/10).
Dengan bermodalkan gula pasir satu liter pun bisa menjadi bahan
utama membuat bom. Selain gula pasir, bahan lain pembuatan bom bisa berupa
pupuk urea, krim pembersih muka dan lotion kecantikan.
Dari beberapa bahan tadi yang harganya
hanya mencapai puluhan ribu rupiah memungkinkan perakitan bom dilakukan oleh siapa saja. Disamping itu tutorial perakitan bahan peledak dapat diakses secara
bebas di akun YouTube.
Lebih lanjut, Ali Fauzi berkisah mengenai
bom buku yang pernah meledak di salah satu pusat perbelanjaan terkemuka di
Makassar. Biaya yang dihabiskan perakitnya, Agus pun berkisar 150 ribu. “Hanya
dibutuhkan kabel kecil dan baterai dan kemampuan dasar untuk merakit bom, Mall
di Makassar bisa diledakkan,” kenangnya.
Setelah memilih hengkang dari jaringan
teroris Jamaah Islamiah (JI), Ali Fauzi kini giat menyuarakan bahaya perkumpulan Jamaah beraliran
sesat dan pentingnya peranan mahasiswa dalam penanggulangan teroris.
Kedatangan saudara kandung Amrozi ini di
Kota Daeng juga tak menepis euphoria mahasiswa untuk bertemu secara langsung
orang yang pernah berada dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Republik ini. (*)
*Reporter: Ajiep Rosyidi