Ilustrasi. (int) |
Solusinya yaitu dengan membentengi kampus dengan teknologi portal otomatis, baik masuk maupun keluar kampus. Tidak seperti portal otomatis lainnya yang ada di pusat perbelanjaan seperti mal, portal yang ia maksud memiliki pemindai yang mampu mengenali mahasiswa, dosen, dan pegawai UNM.
Untuk itu menurutnya, semua warga kampus harus memiliki kartu identitas dengan Quick Response Code (QR Code). Contohnya mahasiswa yang dalam waktu dekat akan memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Online.
"Kartu seperti itu akan digunakan ketika hendak melewati portal otomatis. Saat memperlihatkan kartu ke scanner, palang akan langsung terbuka otomatis," jelas Muhammad Rusli.
Ia melanjutkan, dengan adanya portal tersebut, walaupun ada pencurian oleh orang dalam, langsung bisa diketahui pelakunya. Caranya hanya dengan memperkirakan waktu kejadian dan mengandalkan CCTV yang juga terpasang di portal itu. Data scan pada waktu yang diperkiran tadi dipakai untuk mengidentifikasi pelaku.
"Ini juga bisa memproteksi kampus dari orang-orang yang tak dikenal memberi pemahaman-pemahaman yang keliru kepada mahasiswa kita," tuturnya. (*)
*Reporter: Khaerul Mustaan