(int) |
Ketua HMPS Pendidikan IPS FIS UNM, Saddang Husain misalnya. Ia mengaku kewalahan dalam mengurus pencairan anggaran LK. Bahkan, Saddang Husain mengaku kesulitan karena harus mengurus dan mendata nomor rekening anggotanya.
"Saya harus bolak-balik empat kali untuk mengurus ini. Belum lagi kalau ada rekening pengurus yang sudah tidak aktif atau hilang. Pasti harus diurus ulang," keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FIS, Najamuddin mengatakan semua LK hanya butuh waktu untuk mampu mengikuti sistem pencairan anggaran yang baru ini. "LK harus terbiasa dulu dengan sistem baru ini. Namanya juga baru diterapkan, jadi harus belajar dulu," tuturnya.
Menurut Najamuddin, sistem keuangan yang baru ini juga merupakan langkah birokrasi dalam hal mentransparansikan anggaran kemahasiswaan. "Sistem baru ini akan bebas kecuriagaan, karena dananya cair langsung kerekening tiap pengurus LK. Bukankah LK menuntut transparansi dana, maka inilah yang kami lakukan,” ungkapnya. (*)
*Reporter: Nurlaela Basir