Gedung Rektorat UNM (Dok Profesi) |
Seperti yang diceritakan oleh Operator Penyedia
Informasi, Rajab, beberapa orang yang ingin mengurus pelayanan akademik sempat
"salah alamat" dengan mengunjungi gedung rektorat. Bahkan, beberapa
orang lainnya juga masih ada yang hendak menemui rektor di eks-ruangannya di
lantai 2. Mereka belum tahu jika rektorat "seisinya" telah
dipindahkan ke Menara Pinisi.
"Biasanya saya standby disini sambil bertanya
urusannya, dan ujung-ujungnya saya suruh ke Pinisi," tutur Rajab yang
selalu menunggui meja resepsionis di gedung rektorat. Dalam sehari, ia mengaku
menerima 5-6 orang yang "salah alamat". Seperti hari ini, (Kamis,
30/1), beberapa guru yang bermaksud mengurus sertifikasinya harus kembali
dialihkan Rajab ke Pinisi. Pun, mahasiswa yang hendak berurusan dengan
pelayanan akademik di Bagian Tata Usaha harus beralih tergesa-gesa ke Menara
Pinisi.
Rajab sendiri mengaku belum ikut pindah ke Menara
Pinisi dikarenakan masih sementara menunggu perampungan ruangannya selaku
operator di Menara Pinisi. "Kemungkinan nanti bersamaan dengan Keuangan
dan Monitoring saya pindah," ujarnya lembut tanpa tahu alasan masih
"kekeuh"nya Bagian Keuangan UNM menghuni gedung berlantai 3 itu.
Seperti yang diketahui, hingga kini, gedung rektorat
hanya menyisakan Bagian Keuangan dan Monitoring saja. Meskipun lantai 3 telah
dihuni oleh UPT Perpustakaan, ruangan-ruangan lainnya dibiarkan kosong sembari
menanti kepindahan secara menyeluruh pihak Perpustakaan yang digadang-gadang
bakal menempati gedung tersebut. Selain itu, ruang senat dan ruang guru besar
masih sering dijadikan ruang alternatif bagi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
Lembaga Kemahasiswaan (LK). (*)
*Reporter:
Imam Rahmanto