Jismon dan Istrinya Ismawati usai meraih gelar doktoralnya yang berlangsung di Aula PPs UNM kamis (30/1) (Ist) |
PROFESI-ONLINE.COM - Pasangan Suami Istri (Pasutri) asal Gorontalo, Jismon
Djakaria dan Ismawati Gobel berhasil meraih gelar doktornya secara bersamaan di
Kampus PPs UNM, (30/1). Keduanya merupakan Pasutri pertama di PPs UNM
yang meraih gelar doktoralnya secara bersamaan.
Dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Direktur PPs UNM,
Prof. Dr. Jasruddin, M.Si, Jismon mengangkat judul disertasi, Implementasi
kebijakan Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi dan Informasi Pertanian
(P3STIP) di Kabupaten Gorontalo. Dalam pemaparannya, Jismon menjelaskan program
P3TIP dapat terlaksana dengan baik jika didukung dengan resposivitas pemerintah
setempat yang baik. Pasalnya jika respon pemerintah setempat baik maka semakin
baik pula implementasi program yang didapatkan.
“Hanya saja karena seringnya terjadi pergantian aparat,
promosi jabatan hingga faktor politik sehingga menyebabkan program tersebut
tidak berjalan baik,” katanya.
Lebih lanjut Kepala bidang perkebunan Dinas Peternakan dan
Perkebunan Gorontalo ini mengatakan, faktor lainnya adalah petunjuk teknis
masih belum memenuhi kebutuhan lokal sehingga sulit untuk diterapkan,kapasitas
sumberdaya manusia tim teknis termasuk tim verifikator dan konsultan dan
penyuluh pendamping P3TIP tingkat kabupaten masih relatif rendah. Hal lain,
dikatannya lagi sikap para aparatur, penyuluh, verifikator dan konsultan yang
belum memahami tugasnya.
“Adajuga faktor komunikasi, SDM, sikap aparatur,
dan struktur organisasi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pemaparan disertasinya, Ismawati
Gobel mengangkat judul disertasi, Kemitraan Dalam Penyelengaraan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kabupaten
Pohuwato. Kepala sub bidang Dinas Keuangan dan Aset Daerah Gorontalo ini
mengatakan program PNPM Mandiri dilaksanakan oleh tiga komponen yaitu
pemerintah, masyarakat dan tenaga profesional sebagai fasilitator. Peran ketiga
stakeholder tersebut dapat dibagai dalam tiga pendekatan pemberdayaan
masayarakat miskin, diantaranya, pendekatan yang terarah, pendekatan kelompok
dan pendekatan pendampingan.
“Jika hal tersebut dapat bersinergi dengan baik maka
program PNPM bisa lebih optimal,” katanya. Turut hadir selaku promotor,
Prof Yulianto Kadji, Prof Suratman, Kopromotor, Prof. Muh. Jufri, penguji
internal, Prof. Andi Makkulau, Prof. Darmawan Salman, Prof. Dr. Amiruddin Tawe,
Dr. Isa Syamsu, penguji ekternal Dr. Thayeb Tamma, Ketua Program Studi Prof.
Dr. Haedar Akib. Direktur PPs UNM, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si mengungkapkan
promosi doktor Pasutri di PPs UNM merupakan hal yang tak lazim terjadi. Olehnya
secara khusus dia mengapresiasi usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh kedua
pejabat Pemprov Gorontalo tersebut. “Untuk sampai pada ujian promosi dibutuhkan
usaha dan kerja keras. Apalagi secara geografis mereka jauh. Mereka berdua
sangat ulet, sehingga wajar jika sampai pada tahap ini,” terang Professor
Fisika ini.
Jismon dan Ismawati menjadi alumni yang ke
200 dan 201 di PPs UNM. Untuk Prodi ilmu administrasi publik, mereka berdua
menjadi alumni 130 dan 131. Jismon memperoleh IPK, 3,69. Sementara Ismawati
memperoleh IPK 3,62.(*)
*Azhar Fadhil