Batu-batu berserakan di Depan Menara Pinisi UNM pasca bentrokan mahasiswa dengan pihak kepolisian, Senin (9/12) (Sofyan - Profesi) |
"Jangan ada manipulasi data di BAAK tidak ada kejelasan sementara data yang valid dipegang oleh fakultas, tidak tahu kemana. Ini merupakan ketimpangan administratif yang menandakan adanya indikasi-indikasi korupsi yang terjadi di UNM," tutur koordinator lapangan Hilman Nur.
Selain itu, Ia mengatakan, bukti manipulasi data tersebut berdampak hingga ke fakultas, menurutnya hingga saat ini fasilitas masih belum memadai. "Sarana dan prasarana di FT sangat minim. Seperti pendingin ruangan yang tidak berfungsi, barang-barang yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya bahkan ada beberapa jurusan yang melaksanakan proses perkuliahan dengan melantai, dan paling tragis ruang perkuliahan seperti kandang kambing," kesal Hilman.
Ketua umum Majelis Perwakilan Mahasiswa (Maperwa) FT Muhammad Toha dalam orasinya mengungkapkan, selama ini birokrasi tidak mentrasparansikan dana yang mengalir baik ditingkat universitas hingga ke fakultas. “Pihak birokrat telah mebodohi kita dengan data yang tidak benar. Kita harus sadari itu, mereka telah memberikan keterangan palsu bahwa dana kelembagaan sekian persen tapi tidak ada realisasinya adalah kebohongan,” geram Muahammad Toha. (*)
*Reporter: Nurhalida HS/Andi Hasni Fitri Yanti
Editor: Kasdar Kasau