Mahasiswa Bidik Misi UNM. (dok. Profesi) |
“Silakan laporkan ke saya kalau memang ada mahasiswa Bidik Misi yang dianggap tidak layak menerima Bidik Misi. Sampaikan saja lewat telepon atau sms dengan mencantumkan identitas siapa mahasiswa Bidik Misi itu. Nanti kita akan tindak lanjuti laporan itu,” jelas Ismail. Ia berjanji, identitas pelapor akan tetap dirahasiakan.
Hal tersebut dilakukan pihak Kemahasiswaan lantaran banyaknya keluhan terkait beasiswa dari Dikti tersebut. Menurut Ismail, kesenjangan antara civitas akademika dengan mahasiswa penerima Bidik Misi terkadang begitu besar. Oleh karena itu, ia berinisiatif untuk melakukan monitoring demi memangkas para penerima Bidik Misi yang sebenarnya tidak pantas memperoleh subsidi dari pemerintah tersebut.
“Apalagi banyak yang bilang, kenapa penerima Bidik Misi ada yang kelihatan seperti bergaya hidup orang-orang kelas atas? Seperti pakai behel, blackberry, android, punya motor besar. Lebih parahnya lagi penerima Bidik Misi kalau ke kampus pakai mobil pribadi,” tutur dosen yang juga merupakan staff ahli Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) UNM ini.
Ia juga menambahkan, untuk mengatasi kegelisahan civitas akademika, maka hal pertama yang dilakukannya dalam tahap monitoring itu dengan memeriksa pekerjaan orang tuanya satu persatu. Semisal beberapa mahasiswa Bidik Misi yang orang tuanya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah dipanggil untuk memberikan keterangan. (*)
*Reporter: Imam Rahmanto
apakah syarat untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa bidik misi pengganti?
ReplyDeleteapakah hanya untuk mahasiswa yang memiliki UKT Rp 0?
mohon bantuannya