Armawati Asri (Agung - Profesi) |
Aswati merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua Bestra (sekarang kepala suku) mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya oknum-oknum yang telah membakar panggung Dg. Pamatte. "Saya kecewa dengan oknum-oknum yang telah membakar panggung Dg. Pamatte," sesal dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu.
Wanita yang pernah menjabat sebagai Sekertaris Majelis Perwusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM itu juga menjelaskan bahwa panggung Dg. Pamatte merupakan sebuah tempat yang mempunyai banyak peristiwa bersejarah dan dibangun dengan penuh perjuangan. "Kita membangun panggung itu dengan penuh perjuangan, dan panggung itu menyimpan banyak sejarah namun kini telah hangus terbakar," ungkap alumnus eks Fakultas Bahasa dan Seni itu.
Panggung Dg. Pamatte dahulunya dibangun oleh kuli yang merupakan mahasiswa Bestra itu sendiri. "Sangat miris rasanya melihat gedung itu hangus terbakar, pasalnya Ketika Panggung itu dibangun, kulinya merupakan mahasiswa yang berasal dari anggota Bestra itu sendiri," tutur wanita yang juga merupakan pembina UKM Seni UNM.
Wanita yang dulunya aktif sebagai aktivis kampus ini juga menjelaskan tentang bagaimana kondisi kampus parangamabung," Bentrokan yang terjadi di kampus parangtambung ibarat sudah menjadi budaya, lucunya kalau terjadi bentrok FMIPA ibarat penonton terjadinya bentrok ini", Canda Dosen FIP ini saat setelah menikmati pementasan sastra dan Seni oleh mahasiswa PGSD Bilingual kemarin malam. (*)
Reporter : Agung Rinaldy Malik/ Ari Maryadi