Heri Tahir bersama Kapolsek Tamalate, Kompol Suaeb A Madjid memantau kondisi kampus pasca bentrok antar mahasiswa di kampus UNM Parangtambung sore tadi, Senin (25/11). (Yasir - Profesi) |
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Heri Tahir angkat bicara. Menurutnya citra UNM sebagai pencetak guru akan tercoreng jika mahasiswanya sering tawuran. “Lulusan kita harus siap jadi guru. Tapi bagaimana caranya mau jadi guru kalau modelnya seperti ini, tawuran dan sebagainya. Bagaimana bisa ditiru oleh peserta didik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, guru besar FIS ini menanggapi peringatan HUT PGRI yang tahun ini mengangkat tema Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013 mengatakan, pemerintah telah berupaya meningkatkan profesionalisme guru.
Dalam UUD no 14 2005 telah dimantapkan bahwa guru adalah tenaga professional, sebagai tenaga professional tentunya diharapkan guru meningkatkan profesionalismenya dalam penguasaan materi pembelajaran, dan yang paling penting sebenarnya siap untuk ditiru oleh peserta didiknya.
Diakhir, Heri Tahir mengharapkan guru dapat meningkatkan kompetensinya dan lebih menonjolkan Jiwa daripada jiwa mengajarnya karena guru itu adalah agent of learning.
“Lulusan kita dari UNM harus siap menjadi guru, guru yang memiliki jiwa mengajar dan mendidik. Guru harus menjadi menjadi teladan, inspirator dan motivator,” tuturnya. (*)
*A. Sri Mardiyanti Syam