Berita Terbaru!! :
Home » , » Birokrat Kampus Dicurigai "Otak" Tawuran Mahasiswa

Birokrat Kampus Dicurigai "Otak" Tawuran Mahasiswa

Admin by Yasir Bakekok on Monday 25 November 2013 | 23:17

Selebaran yang beredar pagi tadi, Senin (25/11) di Kampus UNM Parangtambung
sebelum terjadi bentrok antar mahasiswa sore tadi.
(Yasir - Profesi)
PROFESI-UNM.COM - Kembali terulang kisah yang menyedihkan, tepat dihari guru yang jatuh pada tanggal 25 November mahasiswa UNM malah menodai hari bersejarah ini dengan saling serang dan membakar fasilitas kampus. Namun, betrok yang terjadi antara Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Seni dan Desain (FSD) dan Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) diduga merupakan setting-an birokrasi.

Berdasarkan selembaran yang beredar dilingkungan kampus Parangtambung, 12 Desember mendatang, Badan Pemeriksa Keungan (BPK) berencana akan mengaudit keuangan FT (Bendahara dan Dekan FT). Atas dasar tersebut, birokrasi FT terus memprovokasi mahasiswa agar konflik terus berlanjut hingga BPK batal mengaudit.

“Para petinggi-petinggi FT membuat setting-an perang terus menerus sampai akhirnya BPK tidak jadi datang ke FT,” ungkap salah seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.

Tambahnya lagi, petinggi FT seolah mengacuhkan ultimatum yang telah dijatuhkan beberapa waktu lalu pada fakultas tersebut. “Kan FT diancam akan dapat sanksi jika bentrok terjadi lagi, tapi sekarang petinggi-petinggi FT tidak memikirkan hal tersebut hanya demi meyelamatkan dirinya (FT, red),” jelasnya.

Mahasiswa ini juga mengungkapkan mahasiswa dari ketiga fakultas tersebut adalah tumbal dari aksi penyelamatan FT. “Mau ki semua dijadikan tumbal supaya mereka selamat dari BPK dan tertutupi kebobrokannya,” sambungnya.

Ia juga mencurigai akan kerjasama antara petinggi FBS dan FT. Hal ini diakuinya setelah melihat gelagat PD III FBS yang memulangkan mobilnya sebelum bentrok terjadi. Seolah petinggi tersebut telah mengetahui rencana serangan susulan yang akan menimpa fakultasnya. “Pembantu Dekan (PD) FBS juga seakan sudah kerjasama. Karena tadi saja dibawakan motor buat PD III, terus mobilnya disuruh bawa pulang sebelum bentrok terjadi. Seakan-akan PD III sudah tau jika akan terjadi bentrok,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan Profesi belum mendapat konfirmasi dari pihak FT dan FBS ataupun birokrasi UNM terkait isu yang beredar di area kampus Parangtambung pada Senin tadi (25/11). Wartawan Profesi telah mencoba meminta keterangan pihak FT dan pihak rektorat, namun tak ada balasan. (*)






Share this article :
2 Komentar
Tweet
Komentar

2 comments :

  1. jangan sampai cuma alat untuk saling menjatuhkan

    ReplyDelete
  2. Bodorrrr....

    Kenapa juga mahasiswa mau terprovokasi? Enteng sekali main lempar-lempar , bakar-bakar gedung. Begitukah mahasiswa? Memang cuma dua Fakultas yang berbuat, tapi satu Kampus kena.
    Giliran kampus/Fakultas ditutup aja baru ngehe.
    Main-main provokasi... aduh... pikiran e sudah dewasa, itu isi tengkorak sudah bukan isi tengkorak anak TK, kenapa masih tidak berpikir panjang untuk hal-hal seperti ini?
    Apa sih yang dicari sebenarnya dari bentrok-bentrok beginian? Malu-maluin.

    ReplyDelete