Sujiwo Tejo saat memberikan materi pada seminar kebudayaan dan kebahasaan, di Auditorium Amanagappa (10/10). (Sofyan - Profesi) |
Asri Ismail menyatakan, Ia tak menyangka akan kedatangan peserta yang melebihi kapasitas yang disediakan. "Kami sebenarnya hanya menyiapkan kursi sekitar 400, namun yang terjadi peserta membe
ludak. Bahkan peserta yang hadir tadi diperkirakan ada sekitar 600 orang," terangnya.
Yang menjadi faktor pendukung banyaknya peserta, lanjut Asri, yakni sosialisasi besar-besaran yang mereka lakukan jauh hari sebelum kegiatan. Bahkah, selain sosialisai dalam bentuk brosur dan spanduk, kegiatan yang berlangsung sejak Senin (7/10) lalu, mereka juga gencar sosialisasi di media sosial, dan juga bekerja sama dengan beberapa media cetak, TV, dan Radio lokal. "Publikasi kami efektif, dan terbukti banyak peserta yang mendatangi acara kami," katanya.
Dalam seminar yang berlangsung mulai pagi hingga sore hari tersebut, Sudjiwo Tedjo menjadi pembicara kedua dengan tema "Bahasa Indonesia dalam Perspektif Budaya" sebagai Budayawan Nasional. Sebelumnya, yang menjadi pembicara awal itu Prof Zainuddin Taha selaku pakar Linguistik yang mengangkat tema "Bedah Undang-undang Kebahasaan", dan menjadi pembicara terakhir yakni Politisi salah satu partai Dr Akbar Faisal dengan mengusung tema "Bahasa dan Politik Modern".(*)
*Reporter: Fadillah Dwi Octaviani