Shinta mengungkapkan. Tulisan-tulisan yang selama ini dinikmati para penikmat literasi berasal dari pengalaman hidup baik dari bacaan atau kejadian langsung.
“Tulisan itu tidak lepas dari persona penulisnya, sudut pandang tulisan lebih banyak berangkat dari peristiwa langsung,” terangnya.
Selain Shinta turut pula hadir Muhary Wahyu Nurba yang juga penulis di rubrik Literasi Tempo. Menurut Muhary, kenyataan yang terjadi saat ini minat dalam menulis esai apalagi literasi sangat kurang, padahal saat ini diperlukan kritikan-kritikan melalui tulisan.
“Saat ini sudah sangat kurang dijumpai para penulis yang berminat dalam tulisan esai ataupun Literasi,” ungkap pria yang juga aktif sebagai penggiat di Komunitas Sastra Sungai Aksara.(*)
*Sulastri Khaer