(int) |
Community Development External PT Vale Indonesia Sohra, S.Psi, MM mengungkapkan, penandatanganan MoU akan dilakukan pada pertengahan Juni mendatang dengan ketentuan, kerjasama akan berlangsung selama tiga tahun. Dipilihnya UNM, lanjutnya, karena UNM merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) terbaik di Indonesia.
Sohra mengatakan adapun bentuk kerjasamanya, yaitu berupa komitmen dari kedua pihak dalam memajukan kualitas pendidikan di Kabupaten Luwu Timur. “Ada banyak daerah terpencil yang belum tersentuh. Olehnya sudah menjadi kewajiban PT Vale Indonesia yang beroperasi di daerah tersebut dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikannya,” ujarnya saat melakukan pertemuan dengan tim pengajar di ruangan International Program lantai 2 Kampus PPs UNM , (1/6) lalu.
Lebih jauh, alumnus Psikologi Universitas Gadjah Mada ini mengatakan selain menyentuh wilayah terpencil, PT Vale Indonesia juga menyasar pembenahan pendidikan bersifat berkelanjutan. “Titik pembenahan akan dimulai dari TK hingga SMA,” tambahnya.
Dirinya juga menjelaskan, jika program tersebut telah berjalan pihak PT Vale Indonesia juga memastikan akan memberikan beasiswa unggulan kepada siswa yang dianggap berprestasi. “Akan ada beasiswa lanjut studi untuk kuliah di kampus terbaik di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Selain berkomitmen serius di bidang pendidikan, PT Vale Indonesia juga bakal melakukan beberapa bidang bekerjasama lain termasuk bersinergi dengan pihak pemerintah Lutim. “Dibidang kesehatan kami sudah mengomunikasikannya dengan pihak Unhas, sementara untuk tinjauan dampak lingkungan, kami juga sudah menggaet LSM A+/Corporate Social Responsibilty (CSR) Indonesia,” katanya.
Sementara itu ketua tim pengajar UNM untuk PT Vale Indonesia, Jasruddin, menyambut baik itikad perusahaan tambang nikel tersebut bekerjasama di bidang pendidikan. Menurutnya, kualitas pendidikan yang baik dapat diukur dari tenaga pengajarnya.
Direktur PPs UNM ini juga mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan di suatu daerah bisa maksimal jika memperhatikan beberapa aspek, diantaranya, ketersediaan dan pemanfaatan pendidikan, peran pemerintah setempat, manajemen dan akuntabilitas serta kompetensi gurunya. (*)
*Reporter: Azhar Fadhil