Tape pisang kepok. (Rizki-Profesi) |
Andi Hudiah memilih pisang kepok karena pisang kepok sangat baik untuk pencernaan yang bermasalah. Dalam pisang kepok terkandung antasida alami yang mampu menetralkan gangguan pencernaan. Keunggulan lain pisang kepok mampu menambah energi otak. Sebab kandungan vitamin B6 pisang tersebut cukup tinggi sebesar 0,5 miligram per 100 gram yang berperan sebagai koenzim untuk beberapa reaksi metabolisme. Vitamin B6 juga mempengaruhi sintesis dan metabolisme protein. Khususnya serotonin yang diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga memengaruhi metabolisme energi dari karbohidrat dan berperan mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
Pembuatan tape dari pisang kepok ini sangat mudah dan bahannya pun mudah diperoleh. Yakni pisang kepok, ragi tape, daun pisang, dan daun katuk. Pisang yang dipilih untuk membuat tape adalah pisang yang mengkal dan ragi yang kering. Pisang yang telah dipilih dikupas. Setelah itu dikukus hingga matang dan didinginkan kerat-kerat. Kemudian ragi dihaluskan dan ditaburkan pada pisang.
Pisang kemudian dibungkus dengan daun pisang kemudian dimasukkan dalam panci dan diperciki air rebusan daun katuk. Terakhir dilakukan fermentasi selama 2-3 hari dalam tempat yang kedap udara. Praktik pembuatan tape pisang kepok ini dilakukan Andi Hudiah selama tiga hari.
Berkat inovasinya ini, Andi Hudiah berhasil memperoleh hibah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Dirinya berharap, program pengabdian masyarakat seperti ini tidak sampai disini saja, tetapi berlanjut kontinu. “Kegiatan seperti ini jangan sampai di sini saja tapi terus dikawal dan dikembangkan,”harapnya. (*)
*Sumber: Tabloid Profesi edisi 165