Panitia memberikan sedikit gambaran kegiatan sebelum PR I UNM membuka acara tersebut. (Rizki-Profesi) |
Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menuturkan bahwa kegiatan yang sedianya akan menjadi program tahunan jurusan ini, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan dosen maupun mahasiswa UNM terhadap dunia tulis-menulis. "Melalui kegiatan ini, saya berharap bisa menginspirasi orang-orang yang ada di kampus, baik itu dosen apalagi mahasiswa. Karena populasi terbanyak kita kan mahasiswa. Rata-rata penulis yang diundang kan memulai saat masih menjadi mahasiswa. Saya berharap setelah kegiatan ini akan banyak juga yang jadi penulis," ujar Sultan.
Menurut Khrisna Pabhicara, salah satu penulis yang menjadi pembicara pada event ini, geliat sastra di Sulawesi Selatan, termasuk UNM, cukup menggembirakan. Meski laju perkembangannya tidak dapat dikatakan pesat, namun setidaknya ada perkembangan. "Tidak bisa kita katakan bahwa ada kemunduran dalam dunia literasi di Sulawesi Selatan, melalui antusiasme para peserta terhadap event-event seperti ini, dapat dikatakan ada kemajuan. Tapi lajunya yang kita tidak tahu," jelas penulis yang terkenal dengan novel Sepatu Dahlannya ini.
Selain itu, melalui event ini, pihak kepanitiaan juga membantu mempertemukan civitas akademika UNM yang memiliki naskah yang hendak diterbitkan dengan pihak penerbitan. Ditengah-tengah berlangsungnya acara, pihak panitia memberikan pengumuman bahwa siapapun yang saat itu memiliki naskah yang siap diterbitkan dapat langsung menghubungi pihak panitia untuk dipertemukan dengan penerbit.
*Reporter: Yeni Febrianti