Berita Terbaru!! :
Home » , » Dekan Ekonomi Idap Penyakit Arogan

Dekan Ekonomi Idap Penyakit Arogan

Admin by Imam Rahmanto on Wednesday, 6 March 2013 | 08:17

Fakultas Ekonomi. (int)

PROFESI-UNM.COM - Apa jadinya kalau seorang pejabat menjadi antikritik dan bersikap arogan? Penyakit inilah yang sedang diderita Dekan Ekonomi Prof Munarfah. Munarfah mulai menunjukkan sifat kurang bersahabat akhir-akhir ini. Orang nomor satu di Fakultas Ekonomi itu beberapa kali membentak dan mengusir wartawan yang hendak mewancarainya.

Seperti yang terjadi Jumat (15/2) lalu, seorang reporter Profesi yang hendak meminta wawancara terkait kegiatan hari lahir Fakultas Ekonomi ke-5. Alih-alih menjawab pertanyaan sang reporter tersebut guru besar ini malah menggebrak meja lalu membentak tanpa alasan yang jelas. “Keluar! saya sudah bilang Profesi jangan datang ke sini lagi,” katanya dengan nada tinggi.

Sikap seperti ini bukan pertama kali ditunjukkan Munarfah terhadap wartawan. Dalam beberapa kesempatan dia menunjukkan sikap tak bijak terhadap pemberitaan yang mengkritik kepemimpinannya di fakultas tersebut.

Penyakit Munarfah ini ternyata juga menjangkiti beberapa dosen dan pegawainya. Mereka kerap melontarkan perkataan kasar kepada awak media. Hingga saat ini  tidak jelas motif yang mendasari beberapa birokrat FE melarang peliputan dan penyebaran tabloid atau weekly news Profesi di fakultas tersebut. Kabarnya, Munarfah serta beberapa dosen berang dengan pemberitaan Profesi mengenai nasib mahasiswa yang berbulan-bulan kuliah di masjid karena jumlah mahasiswa dan ruangan yang tidak seimbang.

Selain itu, salah satu dosen ekonomi, Abdul Rahim, pernah disebut memukul mahasiswanya gara-gara berkomentar di Profesi (lihat weekly news edisi 19). Menanggapi hal ini Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Heri Tahir, sangat menyesalkan kejadian tersebut. “Kita sebagai pejabat kampus seharusnya mampu menjadi panutan. Jika kita dikritik, marilah kita introspeksi diri. Jangan selalu selesaikan masalah dengan emosi,” ujarnya saat ditemui di ruangannya.

Heri berjanji akan mengkordinasikan hal ini dengan FE. “Kalau ada dosen yang melakukan pelanggaran kode etik, maka kita akan evaluasi dan kita serahkan ke komisi etik dosen, termasuk pemukulan yang dilakukan oleh oknum dosen terhadap salah satu pengurus LK di FE,” ungkapnya. (*)


*Sumber: Tabloid Profesi Edisi 165



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap