Penyiar RRI, Fitriani Rachman ketika dikunjungi di ruang kerjanya, RRI pro 2. (Rizki-Profesi) |
Penyiar yang notabene alumni jurusan Teknologi Pendidikan (kini, Kurikulum dan Teknologi Pendidikan) FIP UNM ini, tidak diragukan lagi kemampuannya. Pasalnya ia sudah sebelas tahun menggeluti dunia penyiaran.
Penyiar RRI ini mengatakan, jurusannya saat kuliah yang sama sekali tidak ada hubungnya dengan dunia broadcasting, lantas tidak membuatnya mati suri untuk jadi seorang penyiar professional. “Saya memang tidak kuliah di jurusan komunikasi, tapi berbekal suara, wawasan, sense of music dan beberapa kemampuan lainnya, akhirnya dapat mengantarkan saya menjadi seorang penyiar hingga saat ini,” tuturnya kepada peserta DJAa.
Kepada peserta, ia berbagi teknik-teknik menjadi seorang penyiar yang baik. Menurutnya ada beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan saat menyiar yakni, relaksasi, intonasi, pengaturan napas, pilihan kata, smiling voice, dan yang terakhir adalah memperbanyak latihan.
Tak hanya teknik menyiar, ia juga berpesan agar berhati-hati dalam berucap atau bertutur kata. ”Kata, ketika belum terucap, itu masih milik kita. Akan tetapi jika telah terucap itu sudah milik publik,” pesannya kepada peserta. (*)
*Reporter: Asran