Panitia seminar menyambut kedatangan Herman O.Lantang, salah seorang tokoh Pendiri Mapala UI. (Kasdar-Profesi) |
Hal tersebut disampaikan oleh herman O. Lantang, “Kode etik, bukan slogan tapi simbol yang harus direalisasikan,” pesan Herman O. Lantang, salah satu tokoh pendiri organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unversitas Indonesia (UI) kepada seluruh peserta saat memberikan sambutan dalam seminar yang digelar oleh Komunitas Pecinta Alam (KPA) Sulawesi Selatan skala Luwu Timur sektor Mangkutana di Audiotorium Amanaggappa UNM, Sabtu (26/1)
Menurut Herman, salah satu upaya mengembalikan citra yang kurang baik di kalangan masyarakat awam dan kultur yang ada di kalangan Pecinta Alam, maka KPA Skala Luwu Timur sektor Mangkutana mengadakan seminar sekaligus ajang silatuhrami antar pejelajah hutan dan pendaki ini.
Selama kurang lebih dua jam, seminar tersebut juga mengupas kembali sejarah dan Hakikat Pecinta Alam yang kini mulai banyak terdegradasi di kalangan masyarakat. Mereka beranggapan, Pecinta Alam itu adalah orang-orang berwajah sangar, berambut gondrong, kurang lebih mirip preman, sehingga paradigma masyarakat cenderung negatif dan akan menjauhi kelompok pescinta alam. “Itulah yang coba dibangun oleh KPA, meluruskan kembali paradigma masyrakat,” ungkap Rizka, peserta sekaligus pengurus Sintalaras Biro PPM UNM. Mahasiswi Jurusan matematika ini juga mengatakan bahwa budaya serta tradisi Pecinta Alam masih bisa dihadirkan di tengah-tengah masyarakat.
Tidak hanya Herman O.Lantang, kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan pun turut hadir. Meskipun tak banyak peserta yang ia saksikan mengahadiri acara tersebut,, namun ia sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Saya mendukung kegiatan ini, mudah-mudahan ini bisa memeperkuat tali persaudaraan di antara Pecinta Alam di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Kegiatan yang bertemakan “Satu Arah, Satu Tujuan Mari Lestarikan Budaya Pecinta Alam !!!” menghadirkan Pecinta Alam dari berbagai Perguruan Tinggi di Makassar seperti UVRI, Univeristas 45, serta Sintalaras UNM. Ini bertujuan untuk memupuk kembali rasa persaudaraan diantara Pecinta Alam khususnya di Sulsel. (*)
*Repoerter : Kasdar Kasau