Dalam aksi ini, lilin tersebut disusun membentuk sebuah kalimat "13 November UNM Berduka".
Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UNM, Arifandi, menuturkan aksi ini gelar sebagai bentuk perenungan tentang kelakuan polisi terhadap mahasiswa UNM yang dianggap tidak berprikemanusiaan.
"Ini bentuk kekecewaan kita terhadap tindakan polisi yang telah merusak kampus kita," tuturnya.
Senada dengan Fendi, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM, Resky, juga menyayangkan tindakan polisi. "Kita akan menuntut tindakan polisi," ucap mahasiswa FE ini.
Orasi pun dilakukan secara bergantian. Dengan membentuk lingkaran microfon dioper dari satu mahasiswa kemahasiswa lain untuk menyampaikan unek-unek mereka mengenai tragedi yang menimpa UNM. (*)
*Reporter: Andi Sadriani