Berita Terbaru!! :
Home » , » Maba dan Dosen FIS Mengeluh

Maba dan Dosen FIS Mengeluh

Admin by Unknown on Wednesday 12 September 2012 | 21:54

Kampus II FIS UNM yang berada di Jl. Hasanuddin Makassar. (Fajrianto-Profesi)
PROFESI-UNM.ORG - Minimnya fasilitas perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial (FIS), membuat para Mahasiswa Baru (Maba) mengeluh. Terutama mereka yang harus berkuliah selama dua semester, di kampus FIS di jalan Sultan Hasanuddin (Hasdin) sejak hari senin kemarin (10/9). Para Mahasiswa Baru FIS yang harus berkuliah di Hasdin, mereka yang berada di kelas B yang lulus melalui jalur mandiri.

Sebut saja Ani (samaran), Maba Program Studi (Prodi) Administrasi Negara ini merasa dikecewakan, karena harus berkuliah di Hasdin. "Kita bayar lebih mahal dari kelas A, tapi kita di kasih kuliah di hasdin, baru jauhnya lagi. Masalahnya saya sudah sewa kost satu tahun dekat gunung sari, tapi ternyata kuliah di hasdin."keluhnya.

Selain Ani, Salah satu Maba jurusan pend. sosiologi, Pipit (samaran), mengungkapkan pernah mendengar kabar bahwa dirinya akan diberikan falisitas perkuliahan yang lengkap di FIS dengan mendaftar melalui jalur mandiri. "Katanya kelas utul (Kelas Jalur Mandiri, red) ber AC, LCD siap pakai, ada juga TVnya, mana buktinya? orang sudah bayar mahal juga," keluhnya.

Berbeda dengan para Maba, beberapa Dosen FIS mengeluhkan pembagian jadwal perkuliahan yang tidak merata. Fakhri Kahar, ketua Pusat Penjaminan Mutu (PPM) yang mengajar sebagai dosen FIS yang mengajar di Hasdin mengeluhkan sistem administrasi universitas yang tidak efisien. "Hari senin itu, Saya mengajar di hasdin Jam ketiga sampai jam keempat,  jam keempat sampai kelima itu Saya mengajar lagi di gunung sari. Jadi hanya lima menit waktu yang Saya dapatkan untuk kembali ke gunung sari," ungkap guru besar administrasi publik itu.

Ketua Prodi Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) FIS, Maharuddin Pangewa, juga mengalami nasib yang sama. Maharuddin mengatakan, dirinya harus mengajar di gunungsari setelah mengajar di kampus FIS di Hasdin. "Masa habis mengajar di Hasdin, harus mengajar lagi di sini (Gunungsari, red) dengan rentang waktu lima menit?," keluh mantan pembantu dekan bidang akademik FIS ini. (*)


*Reporter: Muhammad Yasir



Share this article :
0 Komentar
Tweet
Komentar

0 comments :

Sampaikan tanggapan Anda

Tanpa Anda Kami Belum Lengkap