Budi Waluyo memberikan penjelasan. |
Kapolda Sulsel menjelaskan mengenai hasil riset yang telah mereka lakukan, menurutnya kericuhan yang terjadi di kampus UNM dipengaruhi oleh system kaderisasi mahasiswa baru. “Mahasiswa baru katanya telah dipengaruhi oleh senior-senior mereka dan begitu seterusnya,”ungkapnya. Lebih lanjut Kapolda berharap kerjasam UNM dengan pihak keamanan agar mampu menciptakan ketertiban di kampus.
Pada kesempatan tersebut yang dihadiri oleh pejabat kampus UNM, Pengurus Lembaga Kemahasiswaan, dan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Kapolda dengan pangkat bintang dua ini berencana memanfaatkan teknologi untuk memudahkan kerja-kerja kepolisian. Hal tersebut sudah dilakukan untuk menemukan jejak pengedaran narkoba di sekolah sekolah dan kini hal tersebut dilakukannya untuk mempermudah polisi menagkap para pelaku kericuhan di kampus.
Kapolda juga berencana akan menyerahkan dua handphone blackberry kepada orang yang dipercaya di UNM untuk memberi informasi secara cepat. Mudji Waluyo menerangkan bahwa pemberian handphone blackberry tersebut ditujukan untuk memudahkan pencarian mahasiswa yang melakukan kericuhan dikampus.
Mudji Waluyo selaku Kapolda menegaskan jika mahasiswa tidak bisa diperlakukan dengan tangan halus maka dia akan menggunakan tangan kerasnya, “saya memiliki dua cara yaitu satu dengan tangan halus dan dengan tangan Keras,” jelasnya. Sementara itu Rektor UNM, berharap kekisruhan yang terjadi di UNM segera bias ditangani oleh pihak keamanan. (*)
*Reporter: Rizki Army Pratama/ Sahrul Alim